Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Sutopo Pernah Menolak Tawaran Jadi Humas BNPB

image-gnews
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memperlihatkan hasil foto bersama Presiden Joko Widodo di kantornya, Jumat, 5 Oktober 2018 (Andita Rahma)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memperlihatkan hasil foto bersama Presiden Joko Widodo di kantornya, Jumat, 5 Oktober 2018 (Andita Rahma)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menjadi buah bibir dalam sepekan ini. Profesionalisme Sutopo sebagai juru bicara BNPB saat terjadi bencana alam membuatnya diundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Presiden, kemarin.

Jokowi mengaku kagum dengan dedikasi Sutopo dalam menjalani profesinya sebagai sumber informasi kepada masyarakat saat terjadi bencana. Padahal, di satu sisi, Sutopo menderita penyakit kanker paru-paru stadium 4B.

Baca: Pesan Jokowi kepada Sutopo BNPB: Tetaplah Menjadi Inspirasi

"Ini saya kira sangat menginspirasi kita semuanya, bahwa dalam kondisi beliau yang sakit tetap masih mendedikasikan semangatnya untuk pekerjaan yang digelutinya dalam sekian tahun ini," ucap Jokowi pada Jumat, 5 Oktober 2018.

Perjalan Sutopo hingga menjadi Humas BNPB berawal dari tawaran Kepala BNPB saat itu, Syamsul Maarif. Tepatnya saat Sutopo mendampingi Syamsul bertolak ke Mentawai, Sumatera Barat, yang baru diterjang tsunami pada Oktober 2010. Saat itu, Sutopo merupakan Direktur Pengurangan Risiko Bencana di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). "Saya ditawari dan saya tidak mau," ujar Sutopo dalam wawancara dengan Koran Tempo.

Sutopo menjadi staf di BPPT sejak 1994. Selama tujuh tahun, alumnus Universitas Gadjah Mada itu diamanatkan di bagian hujan buatan. Pada 2001, Sutopo digeser ke sumber daya alam dan bencana hingga 2010. Lalu Sutopo diangkat menjadi Direktur Pengurangan Risiko Bencana sebelum dia ditawari di Humas BNPB.

Baca: Bahagianya Sutopo Purwo Nugroho Bisa Video Call dengan Raisa

Sutopo saat itu emoh jika harus menjadi humas. Menurut dia, jabatan humas tidak keren lantaran rutinitas pekerjaan yang hanya meliput dan mempublikasikan aktivitas bosnya. "Saya doktor, saya tidak mau," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penawaran jadi Humas BNPB serta Kepala Pusat Data dan Informasi datang ketiga kalinya kepada Sutopo. Pada November 2011, Sutopo memutuskan menerimanya. Dia pun dilantik dengan rangkap dua jabatan tersebut.

Sutopo tak menyangka perjalanannya di Humas BNPB akan panjang hingga masuk tahun kedelapan. Dia pun mengaku tidak mempunyai latar belakang komunikasi dan ilmu kehumasan. "Sambil jalan saja," tuturnya.

Baca: Cerita Kegembiraan Sutopo kepada Jokowi

Menurut Sutopo, seorang humas harus mempunyai prinsip. Baginya, humas harus cepat untuk menyebarkan informasi, khususnya saat ada krisis atau bencana dengan mengandalkan data dan fakta.

Dalam kondisi ada bencana, Sutopo mempercepat rilis yang harus disebar kepada wartawan. "Bayangan saya, satu wartawan bisa menjangkau ribuan, bahkan jutaan pembaca. Saya tak mungkin jangkau semua itu," ucapnya.

Sutopo pun mengaku sudah akrab dengan media sejak dia masih di BPPT. Menurut dia, sebagai humas, dia harus menjaga hubungan dengan para jurnalis dan mendata nomor-nomor wartawan untuk menyebarkan informasi kebencanaan.

Menjalani delapan tahun di Humas BNPB, Sutopo pantang merasa jenuh. Menurut dia, tiap seorang harus mampu membesarkan jabatannya, bukan dibesarkan jabatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Reruntuhan akibat Lontaran Material

13 jam lalu

Suasana desa yang terkena abu vulkanik dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Wolorona, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 9 Juli 2024. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (9/7) pukul 11:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak (2.248 meter di atas permukaan laut) menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka terdampak hujan abu, sementara itu gunung tersebut juga masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan berstatus Siaga level III. ANTARA FOTO/Mega Tokan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Reruntuhan akibat Lontaran Material

Lontaran material akibat erupsi Gunung Lewotobi Lak-laki kali ini mencapai radius 6 kilometer dari puncak.


Korban Tewas Gunung Lewotobi Terbaru 10 Orang, PVMBG Naikkan Status Menjadi Awas

14 jam lalu

Gunung Lewotobi Laki-Laki saat erupsi. (ANTARA/HO-PVMBG)
Korban Tewas Gunung Lewotobi Terbaru 10 Orang, PVMBG Naikkan Status Menjadi Awas

Proses pencarian korban pada puing-puing bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung.


BNPB Sebut Satu Orang Meninggal Akibat Angin Kencang di Bantul

15 jam lalu

Kondisi pasca bencana angin kencang di Kabupaten Bantul, Provinsi DIY, Sabtu 2 November 2024. Sumber Foto/Video: BPBD Kab Bantul
BNPB Sebut Satu Orang Meninggal Akibat Angin Kencang di Bantul

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di musim peralihan dari kemarau ke hujan.


Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

2 hari lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Ifa Nahdi
Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

BNPB mencatat 1.427 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat malam, 1 November 2024.


Pimpinan KPK Ungkap Konstruksi Perkara Korupsi APD Kemenkes

2 hari lalu

Pejabat Pembuat Komitmen pada Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, Budi Sylvana (tengah) dan Direktur Utama PT. Energy Kita Indonesia, Satrio Wibowo (kanan), seusai menjalani pemeriksaan, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Budi Sylvana dan Satrio Wibowo, diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan Alat Pelindung Diri di Kementerian Kesehatan RI dengan sumber dana dari Dana Siap Pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2020, telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp.319 miliar.TEMPO/Imam Sukamto
Pimpinan KPK Ungkap Konstruksi Perkara Korupsi APD Kemenkes

KPK telah menetapkan 3 tersangka korupsi APD dan menahan ketiganya, yaitu Ahmad Taufik, Budi Sylvana dan Satrio Wibowo.


BNPB Uji Alat Peringatan Dini Bencana Banjir Bandang Kawasan Sekitar Gunung Marapi

7 hari lalu

Pengeceken alat sensor peringatan dini banjir bandang oleh BNPB yang didampingi perwakilan BMKG, BBWS Sumatra V, BKSDA, SDA BK wilayah Sumatra Barat di Pagu-Pagu, Nagai Pandai Sikek, Kabupaten Padang Pajang, Sumatra Barat, Kamis, 24 Oktober 2024. (BNPB).
BNPB Uji Alat Peringatan Dini Bencana Banjir Bandang Kawasan Sekitar Gunung Marapi

Dukungan sistem peringatan dini banjir bandang ini sebagai tindak lanjut bencana yang terjadi pada pertengahan Mei 2024 lalu.


Banjir di Kabupaten Mamuju, 321 Rumah Warga Terdampak

11 hari lalu

Penduduk menerobos banjir di Tarailu, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa, 30 April 2019.  ANTARA/Akbar Tado
Banjir di Kabupaten Mamuju, 321 Rumah Warga Terdampak

Banjir terjadi imbas luapan Sungai Leling seusai hujan dengan intensitas tinggi.


Sungai Barito Meluap, BNPB: Enam Kecamatan di Murung Raya Kalimantan Tengah Terendam Banjir

14 hari lalu

Ilustrasi banjir. ANTARA/Iggoy el Fitra
Sungai Barito Meluap, BNPB: Enam Kecamatan di Murung Raya Kalimantan Tengah Terendam Banjir

Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Barito di Kalimantan Tengah meluap. Banjir merendam enam kecamatan.


Lereng Gunung Agung Kebakaran, Berikut Kejadian Serupa Sejak 2011

15 hari lalu

Sejumlah titik api menyala saat terjadinya kebakaran lereng Gunung Agung yang terlihat dari kawasan Kubu, Karangasem, Bali, Kamis, 28 September 2023. Kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di sejumlah titik di lereng Gunung Agung pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut sejak Rabu (27/9) itu diperkirakan terjadi karena adanya gesekan ranting pohon saat musim kemarau. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Lereng Gunung Agung Kebakaran, Berikut Kejadian Serupa Sejak 2011

Gunung Agung kebakaran di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl. Bukan kali pertama kejadian ini.


Uni Eropa Kucurkan Rp16 M untuk Program RICD di Indonesia

18 hari lalu

Pemerintah Indonesia, Uni Eropa, dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) meluncurkan Indeks Risiko Perpindahan Akibat Iklim atau Risk Index for Climate Displacement (RICD) di Hotel Ayana Midplaza pada Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Uni Eropa Kucurkan Rp16 M untuk Program RICD di Indonesia

Uni Eropa memberikan dana sebesar 1 juta untuk RICD yakni perangkat yang dirancang untuk mengantisipasi, dan merespons pengungsian akibat iklim