TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mendapat bantuan dari Selandia Baru untuk menangani dampak gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut berupa dana dan moda transportasi.
Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters mengatakan moda transportasi yang dikirim berupa pesawat C130. "Bantuan kami sedang dalam perjalanan ke sini, tapi masih transit di Thailand," kata dia di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.
Baca: Beberapa Faktor Penyebab Tsunami Palu Makan Banyak Korban
Selain itu, pemerintah Selandia Baru menggelontorkan dana sebesar 5 juta dolar Selandia Baru atau sekitar Rp 49 miliar. Winston menuturkan pihaknya juga tengah mempertimbangkan untuk memberikan bantuan lain.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bantuan untuk Palu dan Donggala juga datang dari India. Negara tersebut mengirim dua jenis pesawat. Singapura juga membantu dengan mengirim moda transportasi udara tersebut. "Hari ini masuk dari Jepang, New Zealand, dan India," kata dia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan untuk pemberian bantuan dari Jepang masih dalam proses. "Dari Amerika juga masih dalam proses (pemberian izin)," ujarnya.
Baca: Korban Meninggal Akibat Gempa Palu Menjadi 1.424 Orang
Selain pesawat, banyak negara berkomitmen menawarkan bantuan pendanaan. Retno menuturkan pemerintah akan berembuk terlebih dulu lantaran saat ini lebih mengutamakan proses evakuasi.
Salah satu bantuan pendanaan tersebut datang dari Bank Dunia. JK menuturkan, bank tersebut akan memberi bantuan berupa pinjaman. "Biasanya pinjaman itu murah atau jangka panjang," kata dia. Namun JK belum membicarakan teknis pinjaman tersebut.
Baca: Kisah Tunanetra di Dalam Kontainer yang Selamat dari Tsunami Palu