TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia untuk menjaga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan pusat-pusat bisnis yang terkena dampak gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Alasannya Jokowi ingin pusat ekonomi ini bisa segera beroperasi agar roda ekonomi di sana kembali berputar.
Baca: Jokowi: Raja Salman Tawarkan Bantuan untuk Korban Tsunami Palu
"Tadi malam juga saya sampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri agar penjagaan di SPBU, pusat-pusat ekonomi diberikan," kata Jokowi di Halaman Tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018. Jokowi menjelaskan jika perekonomian di Sulawesi Tengah sudah pulih, barulah pemerintah bisa masuk ke tahap selanjutnya yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi.
Sebelumnya, beberapa warga korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, menjarah minimarket yang ada di sekitar kota. Penjarahan ditengarai terjadi karena belum meratanya pasokan bantuan kebutuhan pokok ke para pengungsi bencana gempa dan tsunami Palu yang terjadi pada Jumat lalu.
Menurut pantauan, warga terlihat menjarah minimarket Alfamidi di kawasan Jalan Veteran. Warga bergerombol membuka pintu Alfamidi dan mengambil barang-barang. Setidaknya ada empat lima minimarket yang jadi lokasi penjarahan warga. Antara lain Alfamidi di Jalan Veteran, Jalan Yos Soedarso, Jalan Abdurrahman Saleh. Selain itu, ada pula minimarket warga yang juga dijarah di Jalan Yos Soedarso.
Simak juga: Korem 132 Tadulako: 925 Orang Meninggal Akibat Tsunami Palu
Terkait kondisi di Palu dan Donggala yang luluh lantak akibat gempa bumi 7,4 skala richter serta tsunami, Jokowi memerintahkan agar segera memulihkan gardu listrik yang rusak dan mendistribusikan bahan bakar minyak. "Kemudian infrastruktur yang memberikan dukungan kepada kecepatan penanganan logistik, misalnya jalan yang longsor juga airport yang segera bisa normal kembali," kata Jokowi mengenai gempa Donggala dan tsunami Palu ini.