TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Jember, Jawa Timur, Faida menegaskan bahwa tidak ada titipan dan pungutan liar atau pungli dalam pendaftaran CPNS 2018. "Jika ada yang menarik sejumlah uang dan mengaku-ngaku sebagai timnya bupati, saya pastikan itu penipuan dan pungutan liar, sehingga jangan dilayani," kata Faida saat istigasah dan shalawat di Pendapa Wahya Wibawa Graha Jember, Kamis malam, 28 September 2018.
Baca: Pendaftaran CPNS 2018, BPKP Buka 315 Formasi, Cek di Sscn.bkn.go.id
Faida mengatakan, sudah ada komitmen bersama antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan kepala daerah serta lintas pemimpin lembaga pemerintah untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam penerimaan CPNS 2018.
"Pemerintah pusat sudah mempersiapkan petunjuk teknis bagi yang tidak memiliki kriteria CPNS, yaitu kontrak kerja resmi bagi guru honorer yang gagal menjadi CPNS," ucap bupati perempuan pertama di Jember itu.
Faida bertekad mengawal secara langsung kepentingan para honorer dengan catatan mereka mau bekerja sama. Bentuk kerja samanya, para honorer diminta mengikuti prosedur rekrutmen CPNS. "Tidak ada toleransi terhadap pungutan liar dalam CPNS".
Menurut Faida, kuota CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember sebanyak 795 orang. Jumlah ini terbagi dalam formasi umum dengan rincian 316 tenaga guru, 274 tenaga kesehatan, dan 19 tenaga teknis.
Perinciannya, tenaga guru kelas ahli pertama dengan kualifikasi pendidikan S-1 PGSD/PGMI merupakan formasi CPNS terbanyak yakni 227 orang. Kemudian disusul guru Islam ahli pertama dengan syarat lulusan S-1 Pendidikan Agama Islam sebanyak 42 orang.
Pendaftar CPNS Dilarang Menelepon Panitia