TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarifuddin Hasan tampak berbincang singkat seusai pelantikan Zullkifliemansyah dan Sitti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 19 September 2018.
Baca: Bungkus Tiga Juta Suara, 4 Kader Demokrat Dikabarkan Pro Jokowi
Syarif hadir di Istana mewakili Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam pemilihan Gubernur NTB ini Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera mengusung Zulkifli dan Rohmi
Jokowi dan Syarifuddin terlihat berbincang kurang lebih tiga menit. "Ya prinsipnya beliau kirim salam buat bapak (SBY). Mudah-mudahan komunikasi semakin baik," kata Syarif sesuai berbicara dengan Jokowi.
Baca juga: Kata Sandiaga Uno soal Dua Kaki Demokrat di Pilpres 2019
Syarifuddin mengatakan, pertemuan antara dia dan Jokowi sangat singkat sehingga hanya bisa saling bertegur sapa. SBY, kata dia, juga titip salam untuk Jokowi. "Salam hormat saja enggak ada pesan-pesan khusus," tuturnya.
Menurut Syarifuddin, ia dan Jokowi sama sekali tidak membahas topik-topik yang sedang hangat seperti artikel Asia Sentinel yang berjudul “Indonesia’s Vast Criminal Conspiracy”. Partai Demokrat berang dengan artikel ini lantaran dianggap memfitnah SBY terlibat skandal Bank Century.
Baca: Soal Asia Sentinel, Johan: Istana Tak Ada Kepentingan dengan SBY
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik, melalui akun Twitter-nya, bahkan menuding Istana terlibat dalam pemuatan artikel itu. "Enggak, enggak. Kami enggak bahas soal itu (Asia Sentinel)," ucap Syarif.