TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto telah resmi ditunjuk Kepala Polri Jenderal M Tito Karnavian sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Mabes Polri menggantikan Komisaris Jenderal Ari Dono Sukamto yang diangkat menjadi Wakil Kepala Kepolisian RI. Upacara serah terima jabatan telah
Sebelum menjabat Kepala Bareskrim, Arief pernah menduduki pos-pos penting. Pada 2010 hingga 2014 Arief menjabat kepala Direktur Tindak Pidana Khusus Polri. Ia pernah menjabat staf ahli Bidang Manajemen Polri. Pada 2017 lalu ia Asisten Bidang Sumber Daya Manusia Polri.
Baca:
Emak Militan Jokowi Laporkan Neno Warisman ke Bareskrim Polri
Efek Asisten SDM Polri Arief Sulistyanto hingga ...
Dalam kepemimpinan Arief sejumlah persoalan SDM Polri harus dia selesaikan, diantaranya seperti menumpuknya jumlah polisi berpangkat komisaris besar tanpa penempatan.
Arief melakukan gebrakan saat mengambil sumpah penyeleksi pendidikan perwira menengah dan calon polisi. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Korps Bhayangkara, para calon perwira dan polisi diminta mengucapkan ikrar untuk tidak korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Baca: Penyebab Menumpuknya Kombes di Tubuh Polri
Menurut Kepala Bareskrim Irjen Arief Sulistyanto itu, untuk menjadi organisasi profesional, modern, dan tepercaya, hanya bisa dicapai bila sumber daya manusia dikelola dan dibangun dengan baik. Menurut dia, percuma polisi diberi peralatan canggih dan anggaran besar. “Kalau manusianya tidak cakap dan berpikir modern, semua bisa berantakan," ujarnya dalam wawancara khusus dengan Tempo pada Maret 2017.
Pada 2014, Arief ditugasi menjadi kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat selama dua tahun. Sejumlah prestasi ditorehkan Arief saat itu, seperti penangkapan buron Budiono Tan penggelapan dan penipuan terhadap ratusan petani sawit di Kalbar yang telah buron selama lima tahun.