Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Lombok, 5 Orang Masih Tertimbun di Masjid Bertiang 3 Agama

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Tim penyelamat mencari korban di puing-puing akibat gempa di sebuah masjid di Lombok Utara, Senin, 6 Agustus 2018. Data BNPB terakhir menyebutkan 98 korban meninggal dan 238 luka-luka akibat gempa Lombok. AP/ Tatan Syuflana
Tim penyelamat mencari korban di puing-puing akibat gempa di sebuah masjid di Lombok Utara, Senin, 6 Agustus 2018. Data BNPB terakhir menyebutkan 98 korban meninggal dan 238 luka-luka akibat gempa Lombok. AP/ Tatan Syuflana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya lima orang warga Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, masih terjebak di reruntuhan bangunan Masjid Jamiul Jamaah yang ambruk pasca gempa Lombok yang terjadi pada Ahad malam, 5 Agustus 2018.

Baca: Gempa Lombok, Tim Evakuasi Temukan Mayat di Reruntuhan Masjid

"Ada empat sampai lima orang yang masih terjebak di dalam masjid, karena belum sempat selamatkan diri," ujar salah satu saksi mata Hudri, 32 tahun, saat ditemui di Masjid Jamiul Jamaah Dusun Karang Pangsor, Selasa.

Dihimpun dari berbagai sumber, Masjid Jamiul Jamaah (semua jemaah) adalah masjid dengan tiga tiang yang dibangun oleh tiga kelompok pemeluk agama di wilayah tersebut. Mereka adalah umat Islam, Hindu, dan Budha. Masjid ini menjadi ikon kerukunan antarwarga.

Hudri menuturkan, saat gempa berlangsung, ada sekitar seratus jemaah yang sedang mengikuti pengajian dan shalat Isya berjamaah di dalam masjid. Hanya saja dirinya tidak mengingat siapa saja yang masih terjebak di dalam masjid ketika gempa terjadi, kecuali Inak Salmah, 60 tahun, warga dusun setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Nah rupanya begitu gempa, Inak Salmah ini balik masuk lagi ke dalam masjid, sedangkan yang lain langsung lari keluar, masjid langsung ambruk," terangnya.

Seusai gempa, ia bersama warga langsung mencoba menolong. Tetapi pihaknya hanya bisa mengeluarkan tujuh orang yang masih bisa di selamatkan, antara lain Inak Pat, Inak Magenta, Inak Kartina, Inak Mardiah, Inak Mainun, H Azis dan pak Ahmad. "Tetapi, pak Ahmad sudah meninggal saat di evakuasi ke posko pengungsian," ujarnya.

Baca: Telepon Jokowi, Mahathir Sampaikan Duka Atas Tragedi Gempa Lombok

Menurut Hudri, dari lima jemaah yang diperkirakan masih terjebak di dalam masjid, pihaknya menduga ada yang masih hidup. Sebab, pada Senin kemarin warga masih mendengar suara minta tolong dari dalam reruntuhan masjid. "Kami dengar itu ada yang minta tolong, tetapi setelah itu hilang," terang Hudri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

5 hari lalu

Perekaman suara bumi di Cisewu,  Kabupaten Garut, pada 12 Oktober 2024. (Dok. Tim)
Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.


BMKG Catat 147 Gempa Melanda Jawa Barat Sepanjang September, Gempa 18 September Berdampak pada 45 Ribu Jiwa

22 hari lalu

Kondisi kantor milik Dinas Pendidikan di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 19 September 2024. Gempa dangkal sesar Garsela ini mengguncang 30 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Bandung dan 11 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Garut. 2.020 unit rumah di Kabupaten Bandung rusak dan 204 unit rumah di Kabupaten Garut rusak. 68 orang mengalami luka, satu orang warga meninggal dunia, dan 21.696 jiwa terdampak di Kabupaten Bandung. TEMPO/Prima Mulia
BMKG Catat 147 Gempa Melanda Jawa Barat Sepanjang September, Gempa 18 September Berdampak pada 45 Ribu Jiwa

Sebanyak 132 gempa di antaranya atau mayoritas lindu muncul dari kedalaman dangkal, yaitu kurang dari 60 kilometer.


Info Terkini Gempa di Laut Maluku M4,8 Guncang Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

24 hari lalu

Gempa tektonik terjadi di wilayah Laut Maluku, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024, pukul 08.11.55 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa di Laut Maluku M4,8 Guncang Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Minahasa Tenggara dengan skala intensitas III MMI.


Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

25 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

Kekuatan maksimum goncangan gempa megathrust Sesar Opak di permukaan, jika terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, berada di Kecamatan Kotagede.


Jawa Barat Rawan Gempa Bumi, Terjadi 134 Gempa Selama Agustus

26 hari lalu

Warga melintas di dekat rumah yang rusak pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 18 September 2024. Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat,  gempa berkekuatan 5.0 Magnitudo tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Jawa Barat Rawan Gempa Bumi, Terjadi 134 Gempa Selama Agustus

Penjelasan BMKG terkait gempa bumi yang sering terjadi di Jawa Barat


Informasi Terkini Gempa di Laut M5,0 Guncang Mandailing Natal Sumut, Tidak Berpotensi Tsunami

35 hari lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah pantai barat daya Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada hari Selasa, 01 Oktober 2024 pukul 09.18.22 WIB. (BMKG)
Informasi Terkini Gempa di Laut M5,0 Guncang Mandailing Natal Sumut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intraslab.


DKI Bulan Ini Gelar Simulasi Gempa Megathrust: Memahami Potensi Bahaya dan Kesiapsiagaan

35 hari lalu

Peta pusat gempa M5,5--diperbarui dari info awal M5,8--di zona megathrust yang mengguncang Yogyakarta pada Senin malam, 26 Agustus 2024, dan gempa susulannya hingga Selasa pagi. (BMKG)
DKI Bulan Ini Gelar Simulasi Gempa Megathrust: Memahami Potensi Bahaya dan Kesiapsiagaan

Salah satu jenis gempa bumi yang belakangan menjadi perhatian adalah gempa megathrust.


Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

41 hari lalu

Gempa di Kepulauan Izu, Jepang, pada hari Selasa, 24 Agustus 2024, pukul 06:14:21 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas subduksi lempeng pada zona megathrust Izu-Ogasawara.


Gempa Merusak di Sanggau Kalbar, PVMBG Golongkan Daerah Rawan Guncangan

43 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Merusak di Sanggau Kalbar, PVMBG Golongkan Daerah Rawan Guncangan

Lokasi gempa di Sanggau umumnya tersusun oleh morfologi dataran hingga dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal.


Hadapi Ancaman Gempa Megathrust, PHRI DIY Membentuk Satgas Khusus

43 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Hadapi Ancaman Gempa Megathrust, PHRI DIY Membentuk Satgas Khusus

PHRI DIY membentuk satgas khusus untuk memastikan kesiapan hotel dalam menghadapi risiko gempa bumi megathrust.