TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mencatat sudah terjadi 227 kali letusan Gunung Anak Krakatau. Letusan itu sudah terjadi sejak 3 Agustus kemarin.
Baca: Tremor Gunung Anak Krakatau Meningkat, Turis Diimbau Tak Mendekat
"Letusan itu telah berlangsung dari kawah Gunung Anak Krakatau. Letusan melontarkan abu, pasir, dan lava pijar dengan tinggi kolom 100-200 meter," kata Sutopo melalui pesan singkat, Ahad, 5 Agustus 2018.
Dentuman letusan, kata Sutopo, terdengar sampai Serang dan Lampung. Meski begitu situasi terpantau relatif aman karena zona bahaya hanya dalam radius 2 kilometer. Sedangkan untuk status, Gunung Anak Krakatau masih berada di level 2 atau waspada.
Baca: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat Sepekan Ini
"Di luar itu aman. Masyarakat dapat menikmati lontaran batu pijar dan sensasi letusan di luar radius 2 km. Jangan takut," kata Sutopo.
PVMBG, kata Sutopo, akan terus memantau aktivitas vulkanik. Meski ratusan kali meletus per hari status tetap tidak dinaikkan karena tidak membahayakan. "Yang penting masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau. BNPB, BPBD, dan aparat pemerintah pasti akan mengambil langkah-langkah penanganan jika kondisinya membahayakan masyarakat," ujarnya.