INFO MPR - Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR RI Muhammad Rizal mengatakan jika saat ini mulai terjadi pergeseran nilai-nilai Pancasila. Nilai yang ada di pedoman hidup bangsa Indonesia itu mulai tergerus. Karena itulah nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan dan ditumbuhkan kembali khususnya kepada anak-anak dan pemuda.
Muhammad Rizal dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR yang merupakan kerjasama MPR dan Karang Taruna Desa Serdang Kulon Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu 22 Juli 2018, memberi contoh pergeseran nilai-nilai Pancasila itu. Masyarakat di perkotaan, misalnya, sudah mulai mempunyai sikap individualis, tidak mau tahu tentang orang lain. Nilai kebersamaan dan gotong royong pelan-pelan sudah mulai hilang.
"Kehidupan yang ingin senang-senang, kehidupan yang materialistik, semua diukur dengan uang. Nilai kebersamaan dan gotong royong, tolong menolong sudah mulai pelan-pelan bergeser dan hilang," ujar dia.
Dia juga memberi contoh lain anak-anak tidak ramah lagi, anak-anak tidak menghormati orang tua, sopan santun sudah mulai berkurang. "Bayangkan ada anak membunuh orang tua. Ada anak menuntut kekayaan orang tua," tuturnya.
Pergeseran nilai menurutnya terjadi karena pengaruh dari luar, yaitu nilai-nilai global. Selain itu, semakin banyak nilai-nilai baru yang mencoba masuk dan merongrong Pancasila ini. Misalnya ISIS, liberalisme.
“Semua itu tidak cocok dengan Indonesia. Nilai Pancasila telah mempersatukan anak bangsa," tuturnya.
Pancasila, katanya, adalah milik kita semua bukan milik perorangan atau rezim. Karena Pancasila lahir dan hidup dari bumi Indonesia. Pancasila tumbuh dan berkembang dari nilai-nilai budaya kita.
“Pancasila lahir dari adat istiadat kita. Lahir dari nilai-nilai agama yang ada," ucap dia.
Khusus Karang Taruna Desa Serdang Kulon, Muhammad Rizal berharap mereka bisa berperan dan berkontribusi menjembatani antara masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. (*)