INFO NASIONAL – Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Samsul Widodo mengajak semua pihak yang terlibat dalam pengentasan daerah tertinggal untuk memanfaatkan peluang di era digital.
“Era digital bisa menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian daerah tertinggal,” ujarnya saat membuka Rapat Bersama Pemerintah Daerah tentang Penyusunan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal Prioritas Terentaskan Tahun 2019, di Jakarta, Rabu, 18 Juli 2018.
Baca Juga:
Rapat bersama yang diselenggarakan di Surabaya itu, dihadiri para pejabat lingkup Ditjen PDT, 24 perwakilan dari pemerintah kabupaten daerah tertinggal, dan menghadirkan narasumber dari BAPPENAS, Biro Perencanaan Kementerian Desa, tim BLANJA.COM, serta tim Kelompok Riset Pemberdayaan Fisip Universitas Negeri Jember. Kegiatan itu dilaksanakan mulai Rabu, 18 Juli hingga Jumat, 20 Juli 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Samsul menekankan pentingnya forum yang diadakan untuk mempersiapkan rencana kegiatan 2019 dengan lebih baik. Sehingga akan dapat meningkatkan performance yang lebih baik.
"Isu yang ingin kita kuatkan adalah penyusunan proposal sehingga bisa melihat secara persis kebutuhan yang ada di daerah tertinggal. Selain itu, isu yang kita tekankan adalah DAK Afirmasi yang perlu dioptimalkan sebesar-besarnya untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal. Untuk mendukung isu di atas, perlu pendampingan khusus dan fasilitasi melalui technical assistant untuk dinas teknis di daerah tertinggal untuk penyusunan proposal sehingga kualitas proposal semakin baik," katanya.
Baca Juga:
Terkait dengan era digital, lanjut Samsul, saat ini kita masuk pada situasi seperti itu. “Jadi, mau tidak mau, di daerah tertinggal juga bisa memanfaatkan situasi itu sebagai suatu peluang untuk meningkatkan perekonomian di daerah tertinggal,” ucapnya.
Dia berharap, ke depan, data yang disajikan dari daerah semakin baik, koordinasi semakin berkualitas, dan ada peluang yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan daerah tertinggal selain dari pendanaan negara. (*)