TEMPO.CO, Jakarta - Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto akan menjadi calon legislatif DPR RI nomor urut 1 daerah pemilihan (dapil) Daerah Istimewa Yogyakarta lewat Partai Berkarya dalam pemilihan legislator 2019. Titiek optimistis bisa mendapatkan kursi di DPR, kendati tidak lagi maju dari Partai Golkar.
Menurut Titiek, selama ini orang memilih dia sebagai pribadi, bukan Golkar. "Kalau saya keliling di Yogya, mereka kenalnya saya Titiek Soeharto. Jadi dengan pindahnya saya ke partai lain, saya kira tidak akan terpengaruh," ujar Titiek saat ditemui Tempo di kantor DPP Partai Berkarya, Jakarta, pada Ahad, 15 Juli 2018.
Baca: Titiek Soeharto Ingin Gaet Loyalis Soeharto di Golkar
Lewat Partai Berkarya, Titiek berniat merebut suara pemilih bekas partainya untuk dialihkan ke partai besutan adiknya, Hutama Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Titiek ingin partai anyar itu mengusung jargon-jargon Orde Baru karena belakangan ini jualan Golkar dalam pemilu tak lagi soal Soeharto.
Titiek menuturkan, berdasarkan hasil jajak pendapat sebuah lembaga survei soal tingkat elektabilitas Golkar pada Pemilu 2014, diketahui alasan pemilih calon-calon legislatif dari Golkar terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya adalah faktor sosok Soeharto yang identik dan pernah membuat Golkar besar, ketua umumnya, dan visi-misinya.
Berdasarkan hasil survei itu, kata Titiek, publik yang memilih Golkar karena faktor Soeharto sekitar 20 persen. "Nah, pemilih ini yang akan coba kami pisahkan dari Golkar agar masuk Partai Berkarya," ujar Titiek pada Rabu, 13 Juni 2018.
Baca: Titiek Soeharto: Trah Cendana Sepakat Bangun Partai Berkarya
Pada 11 Juni lalu, Titiek Soeharto mengumumkan keluar dari Golkar. Ia menyampaikan pengumuman itu di tanah kelahiran ayahnya, Soeharto, di Kemusuk, Yogyakarta. Salah satu alasannya keluar karena partai berlambang pohon beringin itu sudah memiliki begitu banyak politikus andal. "Golkar tidak membutuhkan saya, tapi saya sangat dibutuhkan oleh Partai Berkarya," kata Titiek lewat keterangannya.