TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan secepatnya menyelesaikan masalah kejahatan jalanan (street crime). Menurut dia, kejahatan seperti begal dan penjambretan yang belakangan marak ini mudah diatasi.
"Menyelesaikan masalah street crime itu gampang. Tidak susah seperti mengatasi teroris," kata Syafruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat, 6 Juli 2018.
Baca juga: Marak Penjambretan, Kapolri Tingkatkan Operasi Kejahatan Jalanan
Syafruddin menjelaskan, kejahatan jalanan bisa cepat diatasi jika seluruh aparat keamanan fokus membereskannya. Dia menargetkan penyelesaian kasus ini selesai dalam waktu satu minggu. "Street crime itu kejahatan biasa," katanya.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian telah memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan operasi. Kejahatan seperti begal dan penjambretan, kata Tito, harus segera diatasi agar masyarakat tidak terganggu keamanannya.
Baca: Penjambretan Maut di Cempaka Putih, Polisi Pelajari Rekaman CCTV
Di antara kasus begal dan penjambretan menimpa Direktur Jenderal Bina Kontruksi Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Syarief Burhanuddin. Dia dijambret saat naik sepeda dan terjatuh hingga mengalami patah tulang.
Penjambretan berikutnya di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada 1 Juli 2018. Seorang wanita yang sedang naik ojek online dirampas telepon genggamnya dan terpelanting jatuh di jalan aspal. Wanita tersebut meninggal setelah dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tito mengatakan, Polri meningkatkan operasi ini juga berkaitan dengan acara Asian Games 2018. Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang bertaraf internasional ini pada Agustus mendatang. Ajang Asian Games terkonsentrasi di Jakarta dan Palembang.