TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan tidak ada peledakan bom di Pasuruan. Yang terjadi adalah bom Pasuruan meledak sendiri saat dirakit.
"Yang terjadi bahwa bom itu adalah human error yang meledak sendiri saat dirakit dan melukai anaknya yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera di Surabaya, Jumat, 6 Juli 2018.
Baca: Ledakan Bom di Pasuruan, Pelaku Serang Kapolsek
Sebelumnya, terjadi tiga kali ledakan di Kelurahan Pogar, Bangil, Pasuruan pada Kamis siang, 5 Juli 2018 sekitar 11.30 WIB. Sumber ledakan diduga bom di sebuah rumah kontrakan.
Berdasarkan keterangan saksi, ledakan pertama terjadi dari dalam rumah kontrakan warga berinisial A dan DR. Saat ledakan pertama, saksi datang dan mengecek ke dalam rumah kontrakan tersebut. Saksi itu kemudian keluar lantaran mencium bau mesiu.
Baca: Kesaksian Warga yang Diancam Pelaku Ledakan Bom di Pasuruan
Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim, bom tersebut bersifat low explosive. "Bom itu berjenis bom ikan atau orang Jatim biasa menyebutnya bondet," ujarnya.
Kepolisian juga sudah mengidentifikasi terduga pemilik bom itu meskipun yang bersangkutan memakai tiga identitas yang berbeda. "Sudah jelas dan terang benderang (identitas pemilik bom). Tim sedang bekerja dan sedang melakukan pengejaran," kata Frans.