Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengajar Universitas Arab: Impor Budaya Arab Memicu Intoleransi

image-gnews
Buya Syafii saat mendapat cinderamata ukiran geguritan dari Gerakan Masyarakat Yogya Melawan Intoleransi di Gedung Suara Muhammadyah Yogya, 17 Februari 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
Buya Syafii saat mendapat cinderamata ukiran geguritan dari Gerakan Masyarakat Yogya Melawan Intoleransi di Gedung Suara Muhammadyah Yogya, 17 Februari 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Antropolog dari King Fahd University for Petroleum and Minerals Arab Saudi, Sumanto Al Qurtuby, mengatakan intoleransi tumbuh subur dui Indonesia karena beberapa hal. Pertama umat Islam cenderung tidak bisa membedakan antara Islam sebagai sebuah ajaran normatif dengan Islam sebagai manifestasi kebudayaan dan produk politik kekuasaan.

Menurut Sumanto, umat Islam di Indonesia sebaiknya memisahkan Islam sebagai ajaran agama dengan politik kekuasaan dan kebudayaan dari luar, khususnya Arab. Budaya ini, kata dia, belum tentu sesuai dengan konteks di Indonesia.

Baca: Setara Institut Sebut Terorisme Bermula dari Intoleransi

"Produk-produk sosial budaya dari Arab jangan diimpor ke sini sebab itu bisa menimbulkan pertentangan di masyarakat," kata Sumanto, dalam seminar yang diadakan Lingkar Perempuan Nusantara berjudul "Islam Rahmatan Lil Alamin: Antara Ajaran dan Budaya", Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018. "Contohnya soal cadar yang belakangan marak digunakan perempuan Indonesia."

Sumanto memaparkan umat Islam di Indonesia saat ini cenderung menyerap budaya Arab dan anti-Barat. Padahal, kata dia, Arab justru kini banyak yang menyerap budaya Barat. Negara-negara Arab, khususnya di Teluk, pro Amerika. Hampir semua produk Barat seperti restoran cepat saji dan produk mahal dan bermerk Barat ada di mal-mal megah kawasan Teluk. Warga Arab juga menjadi konsumen setia karena dikenal hobi belanja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak juga: Kementerian Agama DIY Data Masjid Sebarkan Intoleransi

Sumanto menjelaskan di timur tengah sedang gencar modernisasi Islam sebagai kekuatan jalan tengah atau moderat, bukan Islam yang radikal maupun ultra liberal. "Seharusnya Islam moderat ini ditiru umat Islam di Indonesia. Akan tetapi yang terjadi di Indonesia, di satu sisi umat Islam menjadi kelompok yang ekstrem, radikal, intoleran, dan tidak menghargai keberagaman dan kebhinekaan," tuturnya.

Ketua Lingkar Perempuan Nusantara, Cherly Sriwidjaja, mengatakan pengaruh ajaran keagamaan garis keras dapat menimbulkan penyimpangan dalam pola pikir masyarakat. Hal tersebut menjadi dasar tumbuhnya intoleransi di tengah masyarakat"Ajaran-ajaran yang disusupi oleh paham-paham kekerasan dan bibit-bibit radikalisme telah meresahkan dan mengganggu kestabilan situasi dalam negeri terutama di bidang politik, hukum, dan keamanan," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

2 hari lalu

Jaringan toko serba ada KK Super Mart. (Foto: Facebook/KK Super Mart)
Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

3 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

4 hari lalu

Damos Dumoli Agusman, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional. Sumber TEMPO/Suci Sekar
KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.


Kelompok Arab di PBB Tolak Resolusi Sepihak AS Soal Gaza

5 hari lalu

Utusan Palestina untuk PBB Riyad al-Mansour.  ANTARA
Kelompok Arab di PBB Tolak Resolusi Sepihak AS Soal Gaza

Kelompok Arab di PBB mengecam resolusi Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB soal Gaza dan menyebutnya sebagai sepihak


10 Rekomendasi Film Religi Netflix Untuk Temani Ngabuburit

7 hari lalu

Menonton film di Netflix menjadi opsi yang menarik untuk ngabuburit. Ini rekomendasi film religi Netflix yang cocok untuk menemani puasa Anda. Foto: Canva
10 Rekomendasi Film Religi Netflix Untuk Temani Ngabuburit

Menonton film di Netflix menjadi opsi yang menarik untuk ngabuburit. Ini rekomendasi film religi Netflix yang cocok untuk menemani puasa Anda.


Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

8 hari lalu

Masjid Jumeirah Dubai (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

Tur Masjid Jumeirah Dubai bukan hanya untuk mengajak turis melihat keindahan dan sejarah masjid, tetapi memperkenalkan Islam kepada orang asing.


Awal Mula Ragnar Oratmangoen Jadi Pemeluk Agama Islam, Dimulai dari Ajakan Teman ke Masjid

9 hari lalu

Ragnar Oratmangoen. Foto/Instagram
Awal Mula Ragnar Oratmangoen Jadi Pemeluk Agama Islam, Dimulai dari Ajakan Teman ke Masjid

Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen mulai mempelajari Islam hingga akhirnya memeluk agama tersebut pada usia 15 tahun.


9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

9 hari lalu

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran. Foto: Tebu Ireng
9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran.


Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

11 hari lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

13 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.