TEMPO.CO, Medan - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan jaminan kepada anak korban karamnya KM Sinar Bangun supaya tidak putus sekolah. Kepastian itu disampaikannya saat meninjau Pelabuhan Tigaras pada Senin, 2 Juli 2018.
"Yang penting itu, nanti anak-anak yang orang tuanya sudah pergi kita sekolahkan," katanya. Luhut mengatakan, jaminan pendidikan bagi anak-anak tersebut akan diambil dari uang pribadinya.
Baca: Pemkab Janjikan Bangun Monumen untuk Korban KM Sinar Bangun
Selain pendidikan bagi anak-anak korban karamnya KM Sinar Bangun, Luhut juga siap membantu apabila ada keluhan dari keluarga korban yang lain. Ia pun berjanji akan membantu semaksimal mungkin.
Keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun bersama warga mengikuti doa lintas agama di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Ahad, 1 Juli 2018. Diperkirakan lebih dari 180 penumpang belum ditemukan karena tenggelam bersama kapal. ANTARA/Sigid Kurniawan.
Terkait dengan kecelakaan KM Sinar Bangun, Luhut mengatakan bahwa tidak ada regulasi yang dilanggar dalam pengelolaan kapal di Danau Toba ini. "Ini salah satu proses yang tidak bisa kita hindari. Saya mengakui ada juga kekurangan kita di sana (soal penerapan regulasi)," ujar Luhut.
Baca: Pencarian KM Sinar Bangun akan Dihentikan Selasa Besok
Pemerintah, Luhut menambahkan, saat ini tengah melakukan perbaikan moda transportasi di seputar Danau Toba. Dengan banyaknya pelabuhan, kata daia, harus ada proses kontrol yang ketat. "Sekarang kita perbaiki. Jadi, harus ada manifest dan ada KIR untuk kapal. Sekarang itu sudah berjalan," ujarnya.