TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menanggapi positif rencana pertemuan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hidayat mengatakan bergabungnya SBY bersama Partai Demokrat bisa membantu koalisi Gerindra - PKS memenuhi ambang batas minimal pencalonan presiden yaitu 20 persen. "Karena mereka kan juga dalam satu kubu. Yaitu kubu ingin menghadirkan presiden di luar pak Jokowi. Kalau mereka bertemu itu positif saja," kata dia.
Dengan pertemuan itu, kata Hidayat, mereka bisa memunculkan presiden baru yang menggantikan Joko Widodo (Jokowi). "Secara politik kami berharap presiden yang baru di 2019 dan isu konstitusional," kata Hidayat Nur Wahid di kediamannya, Sabtu 16 Juni 2018.
BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid Bantah PKS Jadi Bawahan Rizieq Shihab
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra, Sandiaga Uno, mengatakan Prabowo akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2018.
PKS sendiri sudah menyiapkan sembilan nama bakal calon presiden dan bakal calon wapres hasil penjaringan internal. Nama-nama tersebut adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.
BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid Akui PKS Bermain di Dua Kaki
Hidayat Nur Wahid mengatakan koalisi keumatan antara PKS dengan Gerindra akan tetap terjaga meskipun ada rencana pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami tidak merasa dirugikan dengan pertemuan Prabowo-SBY, karena kami sudah sangat paham petanya seperti apa," kata dia.
Hidayat Nur Wahid mengatakan, apabila Partai Demokrat bergabung dengan PKS dan Partai Gerindra maka seharusnya ada pembahasan lebih lanjut terkait pencalonan presiden dan wakil presiden. "Itu pasti akan dibahas sama-sama dengan seluruh partai dalam kubu itu," kata dia.
BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid dan Deddy Mizwar Perang Cuit di Twitter
Menurut Hidayat Nur Wahid, PKS masih punya waktu cukup panjang untuk memikirkan Capres dan Cawapres. Saat ini, kata dia, PKS masih berkonsentrasi untuk Pilkada 2018. "Kita fokus ke sana dahulu, setelah pilkada peta-peta koalisi dan hasilnya juga akan semakin jelas," kata dia.