TEMPO.CO, Padang - Ratusan umat muslim jemaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan shalat Ied dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah yang dipusatkan di Padang, Sumatera Barat pada Rabu, 13 Juni 2018.
Dari pantauan, salat dilaksanakan di musala Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Padang pada pukul 08.00 WIB yang diawali dengan arahan imam tarekat, Syafri Malin Mudo dan diakhiri dengan ceramah berbahasa Arab.
Baca: Ucapan Idul Fitri 2018 Anti Mainstream, Lucu dan Berkesan
"Kami menggunakan sistem hisab munzit dengan menghitung satu Ramadhan dengan perputaran bulan, sehingga bila Ramadan dilaksanakan Senin 14 Juni 2018, hari ini genap 1 Syawal," kata Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Sumbar Syafri Malin Mudo.
Menurut Syafri, pada pelaksanaan puasa dan shalat Ied tidak memiliki perbedaan dari jemaah lainnya. Salat Ied dilakukan dua rakaat dengan tujuh takbir di rakaat pertama dan lima takbir di rakaat kedua. Saat Ramadan juga jemaah tarekat ini sama-sama melaksanakan puasa selama 30 hari dengan malam melaksanakan salat Tarawih berjamaah.
Baca: Lebaran, Transaksi di Tanah Abang Rp 220 Miliar Per Hari
Terkait perbedaan waktu puasa dan Idul Fitri, menurut Syafri, tidak perlu menjadi persoalan. Justru dia mengajak seluruh umat Islam untuk bersatu dan memegang teguh tauhid dan ajaran Allah.
Sekretaris Pengurus musala Baitul Makmur, Edison Raifindo mengatakan untuk pelaksanaan shalat Ied tahun ini diikuti sebanyak 200 orang yang berasal dari berbagai kecamatan. Selain di musala itu, pelaksanaan salat dilaksanakan di kecamatan lain seperti Kuranji.
Total untuk jamaah Naqsabandiyah yang ada di Padang saat ini tercatat 5.000 orang. Selain Padang, di daerah lain seperti Solok, Payakumbuh dan provinsi Riau terdapat jemaah Naqsabandiyah.
Baca: Saling Memaafkan di Hari Raya Idul Fitri, Simak 5 Makna Maaf