TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan rencana pertemuan Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak harus berujung koalisi.
"Pertemuan kan tidak harus membangun koalisi pilpres. Pertemuan itu untuk dialog sama-sama membicarakan tentang bagaimana masa depan bangsa dan negara," kata Hasto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Juni 2018.
Baca: Tak Kunjung Bertemu Prabowo, Puan Maharani: Masalah Tanggal
Rencana pertemuan Puan dan Prabowo terungkap sejak April lalu. Puan sebelumnya menyampaikan akan bertemu Prabowo saat Ramadan dalam acara buka puasa bersama. Namun, hingga kini pertemuan itu belum kunjung dilakukan. Puan mengaku dia dan Prabowo masih sama-sama memiliki kesibukan.
Hasto mengatakan, dalam dialog itu Puan dan Prabowo akan membahas perihal kompetisi dalam pilpres 2019. Keduanya bisa saling berdialog untuk membuat kesepakatan agar kompetisi dijalankan sesuai aturan main dan tidak menggunakan hal-hal yang memecah belah bangsa.
Baca: Demokrat: SBY dan Prabowo Akan Bertemu Bahas Kemungkinan Koalisi
"Berkompetisi kan juga ada aturannya, kan bisa juga agar nanti kalau kita berbeda, jangan sampai menggunakan berbagai hal yang bisa memecah belah bangsa. Itu kan bisa dilakukan dalam dialog itu," kata Hasto.
Adapun perihal kemungkinan reuni PDIP dan Gerindra seperti pada pilpres 2009 dinilai sulit terjadi. Sebab, kata Hasto, kedua partai sudah mengusung calon masing-masing. "Selama Gerindra mengusung capres yang lain ya tidak akan mungkin terjadi. Peluang kerja sama dengan Gerindra hanya dimungkinkan bila bersama-sama punya capres yang sama," ujarnya. PDIP telah mengusung Joko Widodo sebagai capres 2019, sedangkan Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto.