Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahyudin: Anak Muda Gampang Disusupi Paham Radikalisme

image-gnews
Wakil Ketua MPR Dr. Mahyudin menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Forum Pemuda Muslim Bontang, di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (5/6/2018).
Wakil Ketua MPR Dr. Mahyudin menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Forum Pemuda Muslim Bontang, di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (5/6/2018).
Iklan

INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR Dr. Mahyudin menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Forum Pemuda Muslim Bontang, di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (5/6/2018). Dalam sosialisasi, Mahyudin menyinggung radikalisme di kalangan anak muda.

Menurut Mahyudin, paham radikalisme menyasar kaum muda karena anak-anak muda memiliki semangat yang tinggi dibanding rasio atau pikirannya (logika) sehingga mudah disusupi dan terkontaminasi oleh paham radikalisme. "Inilah yang membedakan anak-anak muda dengan orangtua. Paham radikalisme ini sangat berbahaya," katanya.

Mahyudin menambahkan anak-anak muda lebih mudah dipengaruhi paham radikalisme dibanding dengan ustad atau ulama. "Bagi ulama NU dan Muhammadiyah sudah tidak mempan lagi disusupi paham radikalisme karena sudah menguasai ilmu agama secara menyeluruh," ujarnya.

Mahyudin menyebutkan anak-anak muda banyak belajar radikalisme dari internet dan media sosial. "Radikalisme sebenarnya adalah mencuci otak. Itu sebabnya radikalisme bisa masuk ke kampus-kampus karena anak muda memiliki semangat yang besar dibanding rationya atau logikanya," jelas Mahyudin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usai sosialisasi, Mahyudin mengharapkan bidang kemahasiswaan di universitas agar aktif mengawasi dan memontor kegiatan mahasiswa seperti pengajian. "Jangan sampai ada pengajian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam," tuturnya.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), lanjut Mahyudin, mempunyai data tentang radikalisme. "Saya dengar ada indikasi sekitar 30 persen mahasiswa terkontaminasi paham radikal. Saya kira serahkan saja pada universitas masing-masing untuk mengawasi kegiatan mahasiswa," katanya.

Sedangkan adanya Densus 88 yang masuk kampus di Universitas Riau, Mahyudin melihat sebagai pelaksanaan Protap. "Wajar Densus bawa senjata ke kampus, karena terorisme mengancam jiwa. Kita tidak perlu dibesar-besarkan. Hal itu situasional dan polisi punya protap untuk menangani masalah terorisme ini," tambah Mahyudin. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.