Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Eks Kombatan Soal Bagaimana Bibit Terorisme Itu Tumbuh

image-gnews
Ilustrasi pengamanan terorisme. TEMPO/Iqbal Lubis
Ilustrasi pengamanan terorisme. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Benih-benih ekstremisme dan terorisme ternyata ditumbuhkan melalui berbagai cara. Pengamat teroris yang juga pengurus Yayasan Lingkar Perdamaian, Muhammad Ni’am Amin, mengatakan benih-benih ekstremisme tidak bisa lepas dengan kantong-kantong jihadis.

Ni'am berujar, bibit terorisme kerap dipompa di pondok pesantren, kebanyakan di Jawa Tengah. Ni’am mengaku pernah belajar di pondok itu selama beberapa bulan pada 1989.

“Kalau betah di pondok itu, mungkin semangatnya berkobar untuk ke Suriah atau Irak. Mungkin saya juga bisa menjadi bagian dari bom Bali,” kata Ni'am dalam diskusi bertajuk "Terorisme dan Hate Speech: Tragedi Kemanusiaan dan Bayang-bayang Politik" di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 26 Mei 2018.

Bibit terorisme, menurut Ni'am, ditandai oleh kebencian terhadap simbol-simbol negara. Pondok pesantren yang pernah menjadi tempat belajarnya, misalnya, tidak mau memajang gambar presiden dan Pancasila serta tidak ada bendera Merah Putih.

Baca: Eks Napi Teroris: Jaringan ISIS Tak Rela Saya Ikut Deradikalisasi

Seorang anggota kelompok Santoso membenarkan cerita Ni'am. Ia mengaku mengenal konsep jihad melalui perang pertama kali ketika belajar di pondok pesantren yang ada di Jawa Tengah selama tiga tahun. Doktrin-doktrin ekstremisme ia peroleh dengan leluasa.

Pria yang minta namanya dirahasiakan itu menuturkan keinginan berjihad juga mendapatkan ruang ketika ia bersekolah di madrasah tsanawiyah di Poso. Ustad yang mengajarinya adalah anggota Jamaah Islamiyah (JI), kelompok terorisme yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. “Di sana, saya diajari persiapan latihan militer,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari situ, ia kemudian menjadi kombatan Poso yang menerapkan jihad dengan cara bertahan dan berperang. Kebencian semakin tersulut ketika kawan-kawannya yang tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah diburu dan ditangkap Densus 88.

Ayah dua anak ini akhirnya ditangkap dan menjadi narapidana teroris dalam kasus Poso. Tahun 2015, ia bebas dari jeruji besi. Perlu waktu dua tahun buatnya keluar dari kubangan jaringan terorisme. Ia sempat hendak dibaiat menjadi anggota Jemaat Ansarut Daulah, yang berafiliasi dengan ISIS. Tapi ia berhasil melarikan diri.

Kini, ia bergabung sebagai anggota Yayasan Lingkar Perdamaian di Lamongan, yayasan yang digagas Ali Fauzi, mantan kombatan Afganistan dan Moro. Pelaku bom Bali, Ali Imron, juga bergabung di yayasan itu.

Ni’am menuturkan Yayasan Lingkar Perdamaian di Lamongan setidaknya mendampingi seratus lebih mantan kombatan dan eks narapidana kasus terorisme. Semangat melakukan deradikalisasi juga tumbuh setelah anggota keluarganya menjadi korban kebiadaban ISIS.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Densus 88 Sita 12 Benda dari Rumah Kos Terduga Teroris di Sukoharjo

2 jam lalu

Rumah kos tempat tinggal terduga teroris, SQ, di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang digeledah Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri, Senin, 4 November 2024. Foto diambil Selasa, 5 November 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
Densus 88 Sita 12 Benda dari Rumah Kos Terduga Teroris di Sukoharjo

Densus 88 menyita 12 benda dari rumah kor terduga teroris di Sukoharjo.


Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

4 jam lalu

Mantan anggota Jamaah Islamiyah, Umar Haidar usia menghadiri Dialog Kebangsaan bertajuk 'Dengan Ilmu Syar'i Kita Kembali ke Pangkuan NKRI' yang diselenggarakan di salah satu hotel di Depok, Minggu, 3 November 2024. Foto : Istimewa
Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

Para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menggelar dialog kebangsaan usai para petingginya menyatakan pembubaran diri


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Karanganyar, Kepala Desa: Diajak Kumpulan Tidak Mau

5 jam lalu

Rumah kos tempat tinggal terduga teroris, SQ, di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang digeledah Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri, Senin, 4 November 2024. Foto diambil Selasa, 5 November 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Karanganyar, Kepala Desa: Diajak Kumpulan Tidak Mau

Dalam penggeledahan di rumah kos terduga teroris itu, Kepala Desa Waru Pardijo mengatakan Densus 88 mengamankan 12 barang.


Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah, Geledah 1 Rumah Kos di Sukoharjo

6 jam lalu

Rumah kos tempat tinggal terduga teroris, SQ, di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang digeledah Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri, Senin, 4 November 2024. Foto diambil Selasa, 5 November 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah, Geledah 1 Rumah Kos di Sukoharjo

Polda Jateng sebut Densus 88 Mabes Polri menangkap 3 orang di Kudus, Demak, dan Karanganyar Solo.


Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

12 hari lalu

Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

Di sela-sela KTT BRICS, Putin menyampaikan belasungkawa kepada Erdogan atas serangan teroris di Turki.


Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

12 hari lalu

Dua orang teroris bersenjata tertangkap rekaman kamera keamanan mendekati gedung Turkish Aerospace Industries (Tusas) di Ankara, Turki 23 Oktober 2024. Kedua penyerang menaiki sebuah taksi kuning yang sudah rusak parah. REUTERS
Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

Dua teroris menembakkan dan meledakan kantor pusat dirgantara di Ankara, Turki. Lima orang tewas.


Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

14 hari lalu

Fethullah Gulen. russia-now.com
Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

Fethullah Gulen yang dituduh mendalangi upaya kudeta terhadap pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, meninggal dunia pada Ahad malam dalam usia 83 tahun


Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

24 hari lalu

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

Wahid Foundation menyatakan melalui kemitraan yang erat pemangku kepentingan dari berbagai sektor bisa berbagi pengalaman dan solusi.


Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

25 hari lalu

Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi dan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal Bin Abdullah H. Amodi menyambangi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

Rektor UIN Jakarta mengomentari ceramah Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, yang membahas soal ekstremisme.


BNPT dan Densus 88 Berkolaborasi Perkuat Program Pencegahan dan Deradikalisasi

35 hari lalu

Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono dalam kegiatan pertemuan BNPT dengan Densus 88 Polri di Jakarta, Senin, 30 September 2024. Dok. BNPT
BNPT dan Densus 88 Berkolaborasi Perkuat Program Pencegahan dan Deradikalisasi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polisi Republik Indonesia (Polri) melaksanakan pertemuan untuk memperkuat kolaborasi khususnya dalam program pencegahan dan deradikalisasi.