TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas tingginya biaya pengobatan di rumah sakit di Jakarta. Sambil menegur Anies, Jokowi menyebut biaya pengobatan di rumah sakit di Jakarta cukup mahal.
"Jakarta mahal-mahal kalau sakit, Pak Gub. Memang Jakarta mahal," kata Jokowi saat bersilaturahmi dengan peserta penerima manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018.
Baca: Teken Aturan, Jokowi Pastikan Pensiunan Dapat THR Tahun Ini
Anies menghadiri acara itu untuk menerima penghargaan kepada kepala daerah yang berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) di wilayah kerjanya. Tercatat 4 provinsi, 28 kota, dan 92 kabupaten yang berhasil mencapai UHC tahun ini.
Teguran itu terjadi ketika Jokowi sedang menyebutkan total biaya pengobatan setiap daerah yang dibiayai pemerintah. Menurut dia, program kesehatan dari pemerintah selama ini sudah cukup membantu biaya pelayanan kesehatan para peserta.
Ia menyebutkan salah satu contohnya adalah peserta dari Tanjung Pinang yang biaya kesehatannya ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebesar Rp 624 juta. Ada juga peserta di Jakarta Pusat yang dibiayai Rp 435 juta.
Baca: Jokowi Segera Teken THR PNS, Siap Dibagikan Sebelum Lebaran
Bahkan, Jokowi menuturkan bahwa ada pasien di Karanganyar yang dibiayai hingga Rp 1 miliar untuk pengobatan penyakit hemofilia. "Ini tugas pemerintah yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan masalah-masalah berkaitan dengan kesehatan. Tapi kita berharap rakyat kita semua sehat," ucapnya.
Jokowi menegaskan kepada jajaran pemerintahan untuk tidak menghambat dan mempersulit rakyat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan. "Jangan sampai saya cek ke rumah sakit ada yang ngeluh ke saya karena dipersulit. Pasti akan saya kejar, saya cari," katanya.
Baca: Survei: 58,2 Persen Publik Tak Tahu Nawacita Jokowi-JK
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berdialog dengan masyarakat yang sudah merasakan manfaat Kartu Indonesia Sehat. Nurliya, 38 tahun, didiagnosa penyakit tumor ganas sejak 2016. Ia telah menjalani serangkaian kemoterapi dan operasi.
Sempat ingin bunuh diri, Nurliya kembali optimistis dirinya bisa sembuh karena menggunakan KIS, sehingga tak perlu memikirkan biaya pengobatannya yang mahal. "Alhamdulillah ada perubahan. Bahkan kemarin-kemarin badanku yang kurus jadi gemuk sekarang. Terima kasih untuk JKN. Terima kasih Bapak Presiden yang terhormat," kata Nurliya saat bertemu Jokowi.