TEMPO.CO, Sidoarjo - Densus 88 menggerebek dua lokasi berbeda di Perumahan Puri Maharani, Sukodono dan di Desa Urangagung, kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur guna mengejar pelaku bom di Surabaya. Pengerebekan pada Senin pagi, 14 Mei 2018, ini untuk mencari pelaku serangan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu, 13 Mei 2018.
Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan, sempat terjadi baku tembak antara tim Densus 88 dengan komplotan teroris. "Seperti apa saya tidak tahu persis, tetapi banyak anggota kepolisian mendatangi kos-kosan di depan Sekolah Dasar Urangagung ini," kata Widya F, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian.
Baca: Bom di Surabaya, Persekutuan Gereja Dapat Info 25 Lokasi Diincar
Ia menjelaskan, petugas juga memasang garis polisi di lokasi penggerebekan. "Kami berharap apa yang terjadi segera berakhir. Jangan ada lagi korban," kata Widya berharap.
Penggerebekan di Urangagung, petugas menangkap beberapa orang dan menyita barang bukti berupa bom. Penduduk sekitar dilarang mendekat dari jarak sekitar 300 meter. Sedangkan di Perumahan Puri Maharani, Sukodono, petugas juga melakukan sterilisasi kelompok teroris.
Pada Minggu malam, 13 Mei 2018, terjadi ledakan di salah satu ruangan rumah susun Wonocolo Blok B lantai 5, Sidoarjo. Sedikitnya enam orang terkena ledakan, 3 di antaranya meninggal yaitu Anton Febryanto, 47 tahun, sebagai kepala keluarga, Puspita Sari (47), istri Anton, dan RA (17).
Adapun yang selamat adalah AR, 15 tahun, yang membawa kedua adik perempuannya masing-masing FP, 11 tahun, dan GHA, 10 tahun. Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Rusun Wonocol, Taman, Sidoarjo dekat dengan perbatasan kota Surabaya berjarak sekitar 9 kilometer arah barat lokasi ledakan di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi, 13 Mei 2918. Bom di Surabaya yang menimpa tiga gereja, pagi tadi disusul ledakan bom di Markas Polrestabes Surabaya.