TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masyarakat di lereng Gunung Merapi telah kembali ke rumah masing-masing. setelah letusan freatik pada Jumat pagi, 11 Mei 2018.
"Masyarakat yang sebelumnya melakukan evakuasi mandiri telah kembali ke rumah," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya kemarin, Jumat, 11 Mei 2018.
Letusan freatik di Gunung Merapi terjadi pada pukul 07.30 WIB, Jumat 11 Mei 2018. Letusan terjadi akibat dorongan tekanan uap dan kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi.
Letusan terjadi disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat. Tinggi kolom mencapai 5.500 meter dari puncak kawah. Letusan melontarkan abu vulkanik, pasir, dan material piroklatik.
Simak: Ke Mana Abu Erupsi Gunung Merapi Bergerak? Ini Jadwalnya
Menurut Sutopo, sebelumnya diperkirakan sekitar 8.890 warga lereng selatan Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Sleman yang melakukan evakuasi mandiri. Sedangkan 2.000 orang pengungsi mandiri ke Glagaharjo, 500 ke Balai Desa Umbulharjo, 400 ke barak Brayut Umbulharjo, dan 2.000 ke Puskesmas Pakem Harjobinangun.
Ada juga 800 orang yang mengungsi ke Balai Desa Pakembinangun dan Harjobinangun, 190 ke barak Purwobinangun, 800 ke lapangan Tritis Purwobinangun, 2.000 ke Candi Binangun, serta 200 ke Balai Desa Girikerto.
Sutopo mengatakan, puluhan ribu masker sudah didistribusikan kepada masyarakat, seperti BPBD Sleman mendistribusikan 29.350 lembar masker dan BPBD Kabupaten Magelang mendistribusikan 9.000 lembar masker. Sedangkan BPBD Kabupaten Klaten membagikan 26.000 lembar serta BPBD Kabupaten Boyolali 6.000 lembar.
Balai Taman Nasional Gunung Merapi menutup sementara obyek wisata di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Beberapa obyek wisata yang ditutup adalah Tlogo Muncar, Tlogo Nirwono, Panguk, Plunyon, Sapuangin Deles dan Jurang Jero.
Jalur pendakian Gunung Merapi baik dari Sapuangin maupun dari Selo Boyolali juga ditutup. "Penutupan sementara sampai dengan batas yang akan ditentukan kemudian," kata Sutopo.
Sutopo mengimbau masyarakat supaya tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan menghadapi erupsi Gunung Merapi. “Belajar dari erupsi Merapi 2010 lalu,” kata Humas BNPB ini.