TEMPO.CO, Jakarta - Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi.
“Kita harus menyadari bahwa penguatan karakter dan literasi warga negara merupakan bagian penting yang menjadi ruh dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan,” kata Muhadjir dalam keterangannya pada Rabu, 2 Mei 2018.
Baca: Hardiknas 2018, KPAI Dorong Percepatan Program Sekolah Ramah Anak
Muhadjir mengatakan guru, orang tua, dan masyarakat merupakan sumber kekuatan untuk memperkuat pendidikan karakter. “Tripusat pendidikan harus secara simultan menjadi lahan subur tempat persemaian nilai-nilai religius, kejujuran, kerja keras, gotong royong, dan seterusnya bagi para penerus kedaulatan dan kemajuan bangsa,” kata dia.
Penguatan pendidikan karakter tersebut, menurut Muhadjir, telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Baca: Hari Pendidikan, KPAI: 84 Persen Siswa Alami Kekerasan di Sekolah
Muhadjir pun mendorong pelaku pendidikan dan kebudayaan untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Terutama kondisi saat ini yang telah memasuki Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system.
“Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang muktakhir menjadi keniscayaan pendidikan kita,” kata Muhadjir.
Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, Kemendikbud menyelenggarakan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut yaitu ziarah ke makam tokoh pendidikan, janji publik bersama komunitas peduli pendidikan, pertunjukan drama musikal, pameran foto di beberapa lokasi publik dan pameran buku tentang sejarah Asian Games.