TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj akan mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden dengan satu syarat.
Said bersedia memberi dukungan jika Presiden Joko Widodo memilih Muhaimin Iskandar sebagai pendampingnya. "Kalau Cak Imin diajak oleh Pak Jokowi, saya dukung penuh," kata dia di Istana Bogor, Selasa, 1 Mei 2018.
Dukungan penuh itu merupakan dukungan pribadi Said, bukan PBNU. Namun dia meyakini keputusannya akan diikuti oleh banyak orang.
Baca juga: PKB: Elektabilitas Jokowi Naik, Jika Pilih Muhaimin Jadi Cawapres
Muhaimim Iskandar telah mendeklarasikan sebagai cawapres Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Sejumlah spanduk dan baliho yang menampilkan wajahnya sudah dipasang di beberapa wilayah Indonesia.
Muhaimin Iskandar bahkan meyakini Jokowi akan memilihnya sebagai pendamping. Dirinya merasa mampu menambah elektabilitas Jokowi karena bisa mendatangkan tambahan suara dari kelompok Islam dan berpengalaman di bidang pemerintahan.
Baca juga: Survei: Muhaimin Iskandar Paling Cocok Jadi Cawapres Jokowi
Muhaimin Iskandar telah membangun posko Jokowi-Muhaimin atau Join di banyak wilayah. "Saya ini JOIN, Jokowi-Muhaimin. Saya sebelum menyatakan JOIN sudah bertemu beliau," kata Muhaimin di PP Muhammadiyah pada Kamis, 12 April 2018.
Namun hingga kini Jokowi belum memutuskan pilihannya. Menurut Jokowi, perjalanannya mencari pendamping di Pilpres nanti masih panjang.
Simak: Pilpres 2019, Elektabilitas Terkuat Masih Jokowi dan Prabowo