TEMPO.CO, Jakarta - Parinah Iksan binti Dullah akhirnya tiba di Tanah Air pada Rabu malam, 11 April 2018. Parinah adalah tenaga kerja Indonesia asal Banyumas, Jawa Tengah, yang bekerja di Inggris sebagai asisten rumah tangga, tapi tak digaji majikannya selama 18 tahun.
Parinah, 50 tahun, langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah. Parinah diantar petugas Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang, Banten.
Baca juga: Parinah, TKI di Inggris Dieksploitasi dan Ditipu Majikan
"Saya yang akan mendampingi Parinah pulang hingga sampai rumahnya. Karena ini menjadi atensi, maka kami antar langsung malam ini juga," kata Ferdinand Nababan, petugas BP3TKI, kepada Tempo saat ditemui di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Parinah diberi kesempatan menelepon keluarganya. Parinah pun tampak gembira dan meluapkan kegembiraannya saat menelepon keluarganya.
"Iyo, iki langsung malam ini, tapi inyong liren disit, sayah (Iya, ini malam ini langsung, tapi saya istirahat sebentar, capek," ujar Parinah.
Parinah mengaku tak lupa bahasa ibu, bahasa Banyumas, yang dia kenal sejak kecil. Dia pun sangat fasih berbahasa Indonesia saat diwawancarai pewarta yang mencegatnya di bandara.
Baca juga: TKI Hilang, Begini Keluarga Pontang-panting Mencari Parinah
Sehari-hari, kata Parinah, di London Inggris, ia menggunakan bahasa Inggris dan Arab karena majikannya, dr Abdulah Ali, adalah orang Timur Tengah.
Sebelumnya, kepada Tempo, Parinah berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi para calon tenaga kerja Indonesia. "Harus berhati-hati, harus waspada kalau mau pulang dan majikan bilang nanti-nanti. Semuanya harus jelas, jangan seperti saya," ujarnya ketika dihubungi, Selasa, 10 April 2018.