TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengatakan pengurus dan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) haram ikut berpolitik. Ibu-ibu anggota PKK, kata Iriana, harus fokus berkecimpung di kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan PKK saja.
"Jadi murni di kegiatan PKK," kata Iriana saat membuka rapat koordinasi TP PKK Pusat, Ketua TP PKK Provinsi, Kabupaten, dan Kota se-Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa, 10 April 2018.
Baca: Gaya Iriana Jokowi Kampanye Antinarkoba ke Para Remaja
Iriana berharap para ibu pengurus dan anggota PKK bisa total bekerja sesuai dengan kelompok kerja yang ada di PKK. "Jadi enggak ada istilah woro-woro nanti pilih ini. Meski suaminya berpolitik, di PKK tidak boleh berpolitik," ujarnya.
Dalam acara tersebut, Iriana, yang didampingi istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla, menuturkan masih ada beberapa provinsi yang belum pernah ia kunjungi untuk memberikan pengarahan kepada ibu PKK. Karena itu, menjelang akhir pemerintahan Jokowi-JK, ia berjanji segera berkunjung ke daerah-daerah untuk memberikan pengarahan.
Baca: Lelang Koleksi Pribadi Pejabat : Ini Dia Koleksi Iriana Jokowi
"Insya Allah nanti sebelum pilpres sudah selesai semua, saya dan ibu JK datangi tempat ibu," kata Iriana.
Hadir di acara PKK seperti ini, kata Iriana, membuatnya bernostalgia. Sebab, ia pernah menjadi Ketua PKK Kota dan Provinsi ketika Jokowi menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. "Saya jadi mengenang masa lalu," tuturnya.