TEMPO.CO, Denpasar - Ibu Negara Iriana Jokowi pada Selasa, 3 April 2018, berkunjung ke Bali untuk kampanye antinarkoba, pornografi, serta kekerasan perempuan dan anak. Didampingi Mufidah Kalla, acara kampanye antinarkoba Iriana juga diikuti rombongan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja.
"Semangat memberantas narkoba yang banyak di Indonesia," kata Iriana saat menyapa para peserta yang hadir di Hotel Aston, Denpasar, Selasa.
Saat kunjungan itu, Iriana berinteraksi dengan melibatkan para pelajar untuk mensosialisasikan antinarkoba. Iriana sempat mengajak salah satu pelajar tingkat sekolah menengah atas terlibat percakapan di depan hadirin.
Baca: Cerita Jokowi dan Iriana Jalan Kaki ke Resepsi Anak Pawang Rusa
Iriana berpura-pura menjadi rekan pelajar tersebut. Ia mengumpamakan seandainya dirinya pengguna narkoba, bagaimana respons pelajar tersebut untuk menasihati. Dialog Iriana dengan siswa tersebut berkali-kali mengundang tawa para peserta yang berjumlah sekitar 1.500 orang.
Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Bali Brigadir Jenderal I Putu Gede Suastawa, kalangan pelajar cenderung rentan terlibat sebagai pengguna narkoba meskipun kalangan pelajar bukanlah golongan yang memiliki uang banyak untuk bisa membeli narkoba.
"Yang belum menggunakan (narkoba), kuatkan proteksi diri tinggi. Proses pencegahan disebarkan dan rehabilitasi itu diperluas," ujarnya.
Jadi, kata Suastawa, yang terpenting adalah mencegah narkoba melalui sosialisasi dalam pelajaran di sekolah. "Efektif, itu penting," ucapnya. Ia menjelaskan, pada 2016, sosialisasi antinarkoba masuk kurikulum pelajaran agama, bahasa Indonesia, pendidikan kewarganegaraan, serta pendidikan jasmani dan kesehatan.
BRAM SETIAWAN