TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan isi pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di rumah di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pertemuan itu dilakukan tak lama setelah melepaskan jabatan Panglima TNI digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Pertemuan itu, kata Gatot, dilakukan sebagai pertanggungjawaban lantaran sudah didukung partai-partai sebelum dan sesudah menjabat Panglima TNI. Ia juga mengaku menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca: Setelah Pensiun, Gatot Nurmantyo: Saya Bisa Kalahkan Pak Jokowi
Ia menilai pertemuan itu untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan partai politik. “Saya waktu mau fit and proper test menghadap Bu Mega, Pak SBY, Pak Prabowo. Etika saya begitu saya selesai menjadi Panglima TNI, saya juga melaporkan,” kata Gatot saat mengunjungi TEMPO, pada Selasa, 27 Maret 2018.
Gatot mengaku heran ketika informasi yang muncul dari pertemuan itu malah seputar isu pencalonannya sebagai presiden atau wakil presiden pada Pilpres 2019. Ia pun membantah. “Keluar munculnya, saya mau beli partai Pak Prabowo, ha-ha-ha. Jadi, dengarkan saja, cari Pak Prabowo, apa yang saya katakan,” katanya.
Meski begitu, Gatot mengaku sempat ditawari Prabowo untuk bergabung dengan Partai Gerindra ketika memasuki masa pensiun pada 31 Maret 2018. Namun Gatot tak langsung memberikan jawaban karena pada saat pertemuan berlangsung masih menjadi prajurit aktif TNI. “Saya berterima kasih atas tawaran Bapak. Bergabung bukan artinya menjadi cawapres ya, tapi anggota partai,” katanya.
Baca: Gerindra: Pilpres 2019 Bukan Pertarungan Gatot Nurmantyo
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu pun menyatakan sama sekali tak menyinggung soal pembahasan calon presiden dan wakil presiden dalam pertemuan sekitar awal Februari 2018. “Sama sekali tidak menyinggung itu. Begitu saya jawab seperti itu, langsung bicara hal lain,” ujarnya.
Isu mengenai pencalonan Gatot bukan tanpa sebab. Dalam sejumlah survei, nama Gatot muncul dengan elektabilitas yang tidak kecil.
Gatot Nurmantyo mengungkapkan kedekatannya dengan Prabowo sudah terjalin sejak operasi militer di Timor Timur. “Ketika beliau beroperasi di Timor Timur membawa Tim Bravo, saya ketemu. Kemudian waktu beliau selesai menjabat, saya sering sowan kepada senior sambil nyuri ilmunya,” ujar dia.