TEMPO.CO, Jakarta -Publik ternyata masih gamang ketika ditanya apakah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih perlu maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden 2019 mendatang. Survei yang dilakukan Polcomm Institute pada 18-21 Maret 2018 menyebut 51, 42 persen menjawab tidak tahu.
"Sampai saat ini kan Partai Gerindra belum secara resmi menetapkan Prabowo Subianto untuk maju Pilpres 2019, maka survei bertanya apakah sebaiknya Prabowo maju kembali atau tidak," kata Heri Budianto, Direktur Polcomm Institute saat memaparkan hasil surveinya, Minggu 25 Maret 2018.
BACA:Soal Deklarasi Capres, Prabowo: Nanti, Kita Lihat Dukungan
Hasilnya, sebanyak 51,42 persen responden menjawab tidak tahu, 20 persen menyatakan tidak perlu maju kembali, dan sebanyak 14,58 persen menyatakan iya, maju kembali.
Selain menjawab tak tahu, ada pula responden yang tidak menginginkan Prabowo untuk maju kembali pada Pilpres 2019. Menurut Heri, besarannya sebesar 20,00 persen dan 14,58 persen berharap Prabowo maju kembali.
Heri mengatakan, survei juga menyebutkan kalau Prabowo memutuskan maju sebagai calon presiden, disarankan menggandeng Calon Wakil Presiden dari kalangan tokoh agama. Ada sekitar 28,20 persen menyarankan itu.
Baca juga: Hashim Tak Bantah Upaya Lingkaran Jokowi Pinang Prabowo
"Ada pun dari tokoh politik sebanyak 17, 83 persen, kalangan profesional sebesar 15,40 perden dan militer sebesar 15,24 persen," ujar Heri sembari menegaskan, alasan responden Prabowo memilih cawapres dari tokoh agama untuk mewakili duet nasionalis dan religius dalam pemerintahan.
Sebaliknya, kata Heri, jika Prabowo tidak maju lagi, sebagian besar masyarakat menilai sebaiknya Prabowo mengajukan calon presiden dari latar belakang profesional, yaitu sebesar 21,43 persen. Dari militer 19,54 persen, dari Partai politik sebesar 14,29 persen dan tokoh agama 6,55 persen.
Ketika responden disodori nama, menurut Heri, mayoritas memilih Prabowo berduet dengan Gatot Nurmantyo yaitu 21,83 persen. Bersama Zulkifli Hasan (Ketua MPR) yaitu 18,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 15,50 persen. "Ada pun duet Prabowo dengan Anies Baswedan 10,83 persen, dan Muhaimin Iskandar (Ketum PKB) sebesar 10,42 persen" kata Heri.
Survei melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi. Sedangkan metode yang digunakan yaitu multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error 2,83 persen.