TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta wisatawan dan nelayan di wilayah Yogyakarta tidak mendekati laut untuk sementara waktu. Imbauan ini dikeluarkan menyusul pergerakan Siklon Tropis Marcus yang terpantau pada Rabu, 21 Maret 2018.
"Kami mengimbau untuk sementara nelayan tidak melaut dan kepada wisatawan untuk tidak mandi di laut menunggu tinggi gelombang laut kondusif dan normal kembali," ujar Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono, Rabu 21 Maret 2018.
Baca juga: BMKG Makassar Minta Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi
Berdasarkan data terbaru BMKG Yogya pada 21 Maret 2018, siklon Marcus hari ini berada di Samudera Hindia sebelah barat daya Bali, atau sekitar 710 kilometer selatan-barat daya Denpasar.
Aktifitas Siklon Marcus yang bergerak ke barat daya dengan kecepatan 28 km/jam ini memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya 205 km/jam. Kondisi ini berdampak pada peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 35 km/jam dan peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta.
Dampaknya, tinggi gelombang laut pesisir selatan Yogyakarta akan ikut terpengaruh naik pada kurun waktu 21-26 Maret 2018 dengan ketinggian antara 2 hingga 5 meter.
Baca juga: Dampak Siklon Dahlia, Tinggi Gelombang Laut Bisa Mencapai 7 Meter
"pada 22 Maret 2018 yang diprediksi paling tinggi gelombangnya karena bisa mencapai maksimal lima meter," ujar Djoko.
BMKG Yogya pun merilis peringatan dini agar nelayan di laut dan wisatawan di pantai selatan Yogyakarta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dengan tak beraktifitas di kawasan pantai dan laut.