TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI (Polri) mengajukan tiga nama kandidat untuk mengisi posisi Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jabatan itu kosong setelah pejabat sebelumnya Heru Winarko dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika (BNN).
Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Syafruddin, mengatakan pihaknya mengajukan ahli reserse. Salah satunya adalah Kepala Kepolisian Daerah NTB Brigadir Jenderal Firli.
Baca: Ditinggal Heru Winarko, KPK Lelang Jabatan Posisi Deputi Penindakan
Syafruddin tak menyebut nama dua calon lainnya. Namun dia mengatakan seorang calon berasal Kepala Biro Operasi Bareskrim Polri dan satu lagi pejabat kepolisian yang bekerja di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Dia mengatakan ketiganya diusulkan sebagai pengganti Heru Winarko karena latar belakangnya. "Ketiganya ahli di bidang investigasi," kata dia di gedung PTIK, Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018. Ketiga calon yang lulus dari FBI ini juga ahli soal money laundring dan pemberantasan korupsi.
Dalam kesempatan itu, Syafruddin memastikan tak ada nama Aris Budiman dalam daftar calon yang diajukan Polri. Aris merupakan Direktur Penyidikan yang dikabarkan hendak ditarik Polri dari KPK.
Baca: Kejagung: 7 Nama Jaksa Telah Diajukan Jadi Deputi Penindakan KPK
KPK akan melelang jabatan Deputi Penindakan dalam waktu dekat. Selain Polri, Kejaksaan Agung juga sudah mengirim tujuh nama kandidat. KPK juga membuka pendaftaran untuk calon dari internal lembaga.