TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany ramai dibicarakan warga dunia maya setelah potongan cuitannya soal Megawati tersebar dua hari terakhir. Adapun cuitan itu berbunyi, "Megawati akan dimakan kesombongannya sendiri..." dan "Pak Jokowi, inilah saatnya ambil alih PDIP."
Tsamara Amany mengunggah postingan tersebut sambil membagikan dan atau mengomentari berita dari beberapa media nasional.
Baca juga:
Baca juga: 800 Anggota PSI Ikuti Proses Bakal Caleg 2019
Kepada Tempo, Tsamara Amany memberi klarifikasi soal cuitan tersebut. Menurut politikus muda dari Partai Solidaritas Indonesia itu, cuitan yang tersebar merupakan twit lawasnya yang diunggah tiga tahun lalu. Tsamara mengatakan saat itu usianya masih 18 tahun.
"Baru saja bermain Twitter untuk mengomentari isu-isu politik. Masih sangat menggebu-gebu, apalagi dalam membela Pak Jokowi," kata Tsamara Amany saat dihubungi, Kamis, 8 Maret 2018.
Simak juga: Roh Soeharto dan Jiwa Orde Baru dalam Partai-Partai Era Reformasi
Namun menurut Tsamara, dalam perjalanan politiknya, ia terus berproses. Bahkan ia menilai saat ini bersama dengan PSI mempunyai komunikasi yang baik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Terkait dengan tweet tersebut, karena ramai diplintir, juga sudah saya jelaskan secara langsung ke PDIP," ujar Tsamara Amany.
Baca juga: Tsamara Amany Daftar Caleg untuk Pemilu 2019
Hari ini pun Tsamara Amany memberikan selamat kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri karena mendapat gelar doktor honoris causa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Sumedang. "Selamat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang pada hari Perempuan Internasional ini mendapatkan gelar Doktor HC dari IPDN. Terus menjaga Pancasila," cuit Tsamara.
PSI baru saja bertemu dengan Jokowi di Istana Negara. Pertemuan yang berlangsung pada Kamis satu pekan lalu itu berujung kritik karena dianggap tak etis sebab PSI membicarakan soal pemenangan Jokowi di Istana.
Dalam pertemuan dengan Jokowi itu, Tsamara Amany mengatakan PSI akan bergerak di media sosial untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih Presiden Jokowi. Dalam pertemuan itu, PSI mempresentasikan kinerja keberhasilan pihaknya berkampanye via media sosial.