TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher membantah pernah menjadi pembicara One Day Workshop Cyber Dakwah yang diselenggarakan Muslim Cyber Army. “Saya tidak diundang, dan saya tidak datang,” kata dia lewat akun Twitter miliknya, @heryawan, Jumat, 1 Maret 2018.
Aher, menjawab pertanyaan akun @MarikaRahman_ pada 28 Februari 2018 yang melampirkan poster workshop tersebut. Poster dengan tulisan besar Muslim Cyber Army itu menyebutkan Aher sebagai salah satu pembicara acara yang disebutkan digelar 20 Desember 2017 di Convention Hall At-Taqwa Centre, Cirebon. “Apakah Muslim Cyber Army yang dibicarkan dalam workhsop ini? Serius tanya,” cuit @MarikaRahman_.
Baca juga: Aher Sebut Pasar Modal Sebagai Alternatif Pembiayaan Infrastruktur
Poster yang dilampirkan dalam cuitan @MarikaRahman_ itu menyebutkan, workshop gratis untuk 600 peserta itu diisi sejumlah pemateri lainnya selain Aher.
Bantahan serupa dirilis, Kepala Biro Humas dan Protokol, Sekretariat Daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Sonny A Adisudarma. “Gubernur Jawa Barat tidak pernah hadir dan menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut. Sebagaimana tercantum dalam poster kegiatan tersebut. Oleh karena itu, kami sangat menyayangkan nama saya dikait-kaitkan dengan kegiatan yang digagas MCA,” kata dia dalam siaran pers Humas Pemprov Jawa Barat, Jumat.
Sonny mengatakan, tidak pernah ada undangan untuk gubernur mengisi acara seperti yang tercantum dalam poster tersebut. “Boleh jadi panitia bermaksud mengundang, namun kami tidak mengetahui ada pencantuman gambar gubernur Jabar di poster kegiatan mereka. Kami juga tidak mengetahui apakah kegiatan yang direncanakan tanggal 20 Desember 2017 itu jadi dilaksanakan atau tidak,” kata dia.
Sonny mengatakan, pada 20 Desember 2017 itu gubernur Jawa Barat tengah berada di di Dusun Wonoharjo, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Dia mengunjungi korban gempa di Tasikmlaya 6,9 Richter yang terjadi 16 Desember 2017. “Setelah itu, beliau mengunjungi pengungsi di Masjid Alhidayah, Desa Sukahurip Pamarican, Kabupaten Ciamis, dan dilanjutkan perjalanan ke Tasikmalaya untuk meninjau SMK 3 Kota Tasikmalaya yang juga terdampak bencana gempa,” kata dia.
Dia meminta poster tersebut tidak lagi disebar. “Kami mengimbau untuk tidak lagi menyebarkan poster tersebut sehingga mengundang orang untuk berkomentar negatif,” kata Sony.
Poster yang mengatasnamakan Muslim Cyber Army itu mencantumkan telepon “Ustad Ali” sebagai panitianya. Nomor telepon tersebut ternyata milik Wakil Sekretaris ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Kabupaten Cirebon, Ali Wahyuno. “Kami klarifikasi, yang benar acara itu hari Jumat, 22 Desember 2017, dan acaranya bukan training MCA tapi ‘Inhouse Tarining dan Workshop Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah Dan E-Commerce’,” kata Ali saat dihubungi wartawan, Jumat, 2 Maret 2018.
Ali mengatakan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dijadwalkan menjadi salah satu pembicaranya. “Pak gubernur tidak bisa hadir. Sudah diundang, tapi tidak bisa hadir dan diwakili dari BKPP (Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan) Wilayah III Cirebon,” kata dia.
Ali mengirimkan poster asli acara yang digelar oleh ICMI Korda Kabupaten-Kota Cireobn dan Masyarakat Ekonomi Syariah Cirebon. Acara yang dengan sponsor OJK dan Bank Indonesia itu digelar tanggal 22 Desember 2017 di Convention Hall At-Taqwa Centre, Cirebon.
Poster yang dikirim Ali menampilkan foto 6 orang, salah satunya Aher. Sementara foto dalam poster kegiatan MCA itu ada 7 orang termasuk foto Aher di dalamnya, 6 foto lainnya berwajah sama dengan foto poster kiriman Ali.
Ali mengatakan, pihaknya dirugikan dengan poster workshop MCA berfoto Aher yang kini viral tersebut. “Kami tidak ada afiliasi dengan MCA yang sekarang lagi viral. Jadi dengan adanya poster tersebut yang menyebar, kami boleh dikatakan, panitia merasa dirugikan,” kata dia. Namun dia mengaku tidak berniat melaporkan hal itu pada polisi. “Kami klarifikasi yang benar adalah poster inhouse training.”