TEMPO.CO, Jakarta - Fredrich Yunadi mengungkap kedekatannya dengan dokter Bimanesh Sutarjo saat membacakan eksepsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018. Bekas pengacara Setya Novanto itu mengungkapkan mulai dekat dengan Bimanesh sejak 2004.
Sejak saat itu, Bimanesh yang menjadi dokter di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi langganannya. "Kami adalah pasien dokter Bimanesh sejak 2004 di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," ujarnya.
Baca: Emosi Sampaikan Eksepsi, Fredrich Yunadi Tiga Kali Izin Minum
Dalam kesempatan itu, Fredrich juga menuturkan dirinya menggunakan jasa Bimanesh untuk kepentingan pemeriksaan terkait dengan sejumlah rencananya, seperti tes kesehatan untuk memperoleh izin senjata api, mencalonkan diri jadi anggota DPR, mengikuti pemilihan kepala daerah, mencalonkan diri menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Tes kesehatan sebagai calon ketua KPK," kata Fredrich.
Dalam sidang sebelumnya, Fredrich juga mengungkapkan kedekatannya dengan dokter Bimanesh. "Dokter Bimanesh itu dokter yang merawat saya, sudah 15 tahun," ucapnya kepada wartawan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018.
Bimanesh Sutarjo yang disebut Fredrich itu saat ini juga berstatus sebagai tersangka dalam kasus yang sama dengan yang menjeratnya, yaitu mencegah, merintangi penyidikan tersangka kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Setya Novanto. Namun, perkara Bimanesh belum memasuki tahap persidangan.
KPK menetapkan Fredrich dan Bimanesh sebagai tersangka pada 8 Januari 2018. Bersama Bimanesh yang menjadi dokter di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Fredrich diduga memanipulasi data medis Setya.
Baca: KPK Menilai Tidak Ada Hal Baru dalam Eksepsi Fredrich Yunadi
Dalam surat dakwaan atas terdakwa Fredrich Yunadi Nomor: 20/TUT.01.04/24/02/2018 yang dibacakan jaksa KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Februari 2018, KPK menyebut Fredrich dan Bimanesh Sutarjo bekerja sama memesan kamar sebelum terjadinya kecelakaan terhadap Setya Novanto pada Kamis malam, 16 November 2017.