TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapat Benevolence Award dari World Chinese Economic Summit (WCES) dan Asian Strategy and Leadership Institute (ASLI). Chairman WCES dan CEO ASLI, Michael Yeoh, mengatakan penghargaan ini khusus diberikan kepada tokoh selain masyarakat Cina yang berkontribusi besar dalam memimpin negara dan komunitasnya. "Wakil Presiden Jusuf Kalla diberikan penghargaan atas kontribusinya dalam upaya penyelesaian konflik dan perdamaian," ucap Michael Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.
Co-Founder WCES Lee Kim Yew berujar, Benevolence Award merupakan penghargaan atas kebajikan seorang tokoh. Makna kata "benevolence" dalam bahasa Mandarin berkaitan dengan tindakan kebaikan seperti tolong-menolong. "Tindakan itu bisa menciptakan harmoni dalam lingkungan," tuturnya.
Baca: Wapres: Pemerintah Pertimbangkan Libur Sekolah Saat Asian Games
Plakat penghargaan ini diberikan langsung oleh Michael Yoh dan Lee Kim Yew pagi tadi di Kantor Wakil Presiden. Plakat seharusnya diserahkan saat Gala Dinner dan malam penyerahan penghargaan The 9th World Chinese Economic Summit 2017 di Hong Kong, Senin, 13 November 2017. Namun Kalla berhalangan hadir.
Jusuf Kalla menuturkan penghargaan ini sangat penting untuk menjaga harmonisasi. Dia mengatakan banyak konflik terjadi karena hilangnya harmoni dan toleransi.
Baca juga: Produk Cina Kuasai E-Commerce, Kalla: Harus Diatur...
Dia berujar, harmoni juga penting di bidang ekonomi. Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi sering kali memiliki banyak pengusaha. "Itulah pentingnya kolaborasi dan harmonisasi dengan sektor lain," ucapnya.
Jusuf Kalla merupakan penerima kelima penghargaan itu. Sebelumnya, WCES dan ASLI pernah menganugerahkan Benevolence Award kepada mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono; mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd; dan Duke of York Prince Andrew.