TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan tak pernah sekalipun menyebut atau menyeret nama petinggi partainya, PDI Perjuangan, dalam perkara korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Ganjar geram karena pernah diberitakan ikut menyeret nama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly dalam kasus e-KTP. “Saya belum pernah sekalipun dalam sidang, bahkan seluruh persidangan (E-KTP) seperti menyebut nama Bu Puan,” ujar Ganjar di sela menghadiri pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Jawa Tengah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Sabtu 10 Februari 2018.
Baca juga: Sering Diberitakan Miring, Ganjar Pranowo Risih PDIP Diusik
Ganjar menambahkan, sekali pun ia tak pernah menyatakan bahwa Yasonna Laoly yang akan mengawal proyek e-KTP sampai ke Badan Anggaran (Banggar) besar saat proyek itu dibahas di DPR. Saat itu Ganjar menjadi pimpinan Komisi II yang membidangi masalah kependudukan.
“Yang benar (informasinya) itu bahwa anggota badan anggaran di Komisi II itu akan mengawal (proyek e-KTP) sampai Banggar besar, tapi kok (yang muncul diberita) menyebut nama, individual. Wah ini adu domba,” ujar Ganjar.
Munculnya berita itu pun membuat Ganjar diminta klarifikasi oleh PDI Perjuangan. “Saya ditanya partai, ‘(Berita) ini apa?’ Saya jawab, ‘Enggak bener, hati-hati diadu domba.’ Lalu saya lakukan klarifikasi,” ujarnya.
Terkait belum adanya bukti kuat yang menyeretnya dalam kasus e-KTP yang dimiliki KPK- selain pengakuan dari terdakwa e-KTP mantan Ketua DPR Setya Novanto- Ganjar menyatakan dia telah menjadi korban fitnah semata.
Dalam persidangan, Setya sempat menyebut Ganjar ikut menerima duit e-KTP senilai US$ 500 ribu.Tudingan Setya itu berdasarkan laporan dari kolega di Komisi II DPR.
“Padahal Andi Narogong dipleidoinya mengatakan kalau dia tak pernah kasih duit ke saya, maka omongannya (Setya Novanto) terbukti pertama enggak bener,” ujarnya.
Kedua, ketika Novanto menyebut Miryam S. Haryani juga melapor padanya kalau Ganjar mendapat duit dari proyek e-KTP itu. Namun ketika dikonfrontasi di hadapan dua penyidik, Miryam mengatakan khusus Ganjar tak pernah diberikan duit itu. Juga saat dikonfrontir dengan Ignatius Mulyono, jawabannya pun menurut Ganjar serupa dengan Miryam.
“Dan (pembuktian) itu, kejadiannya sebelum Setya Novanto ngomong, jadi clear to?” ujar Ganjar.
Ganjar Pranowo pun menyatakan tak gentar menghadapi kasus E-KTP yang ikut menyeretnya di sela persiapannya mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur Jawa Tengah periode dua tahun 2018 ini. “Makanya kalau bersih, ngga usah takut, kalau anti korupsi, ya jangan takut ikut memberantas korupsi,” ujar dia.