TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menarik satu kesimpulan dari peristiwa kecelakaan kerja di proyek infrastruktur, khususnya crane di proyek pemasangan double double track kereta api di Jatinegara, yang terjadi pada akhir pekan lalu.
"Yang menarik, kecelakaan itu umumnya terjadi Sabtu-Minggu. Berarti kemungkinan sejak operator itu mungkin kurang istirahat, begadang Sabtu-Minggu," kata pria yang akrab disapa JK itu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.
Baca juga: Crane Ambruk Proyek Double Track, Polisi Temukan Kelalaian Kerja
JK mengatakan, kecelakaan yang terjadi juga kebanyakan berkaitan dengan crane. Karenanya, JK meminta agar operator alat berat itu untuk berhati-hati. "Berarti bisa saja karena begitu banyak kerja infrastruktur, maka yang mengoperasikannya belum terlatih dengan betul karena banyak pekerjaan," katanya.
Untuk mencegah kecelakaan kerja di bidang konstruksi terulang, JK mengatakan sudah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk melakukan evaluasi, khususnya sertifikasi para operator crane.
Menurut JK, operator crane harus disertifikasi. Sebab, banyak proyek infrastruktur di Indonesia, terutama DKI, yang bertumpu pada crane, seperti light rail transit, mass rapid transit, dan jalan tol. Apalagi, kata JK, kebanyakan usia para operator crane juga masih muda. "Mungkin ini perlu ditingkatkan, ada pelatihannya," ujarnya.
Baca juga: Kasus Crane Jatuh, Ada 12 Kecelakaan Kerja dalam 7 Bulan Terakhir
Kecelakaan proyek infrastruktur yang terjadi di akhir pekan, di antaranya ambruknya crane di proyek double-double track kereta api, kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu, 4 Februari 2018. Empat pekerja tewas dalam kecelakaan kerja tersebut.
Kecelakaan di akhir pekan juga pernah terjadi pada akhir tahun lalu, yaitu proyek pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, pada Sabtu, 30 Desember 2017. Sebuah batang girder ambruk.