TEMPO.CO, Jakarta - Portal baru Indonesialeaks bakal menjadi salah satu platform yang mendukung kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lewat kerja-kerja di bidang jurnalisme investigasi yang menghimpun informasi dari masyarakat perihal kasus korupsi.
Pada Jumat, 3 Februari 2018, beberapa perwakilan Indonesialeaks berkunjung ke gedung KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan untuk membicarakan perihal platform yang sudah dilaunching sejak 15 Desember 2017 lalu itu.
Baca: Sederet Politikus yang Jadi Tersangka di Jumat Keramat KPK
"Portal ini siap menampung informasi dari masyarakat, khususnya masyarakat yang merasa khawatir bila mengadukan sebuah kasus korupsi," kata Direktur LBH Pers, Bahruddin Nawawi lewat keterangan tertulis pada Jumat, 3 Februari 2018.
Untuk menjamin keamanan identitas pelapor, Nawawi mengatakan portal ini menggunakan teknologi keamanan digital tingkat tinggi yang didesain secara khusus bagi para pembocor (whistleblower). Seluruh laporan yang masuk bersifat tertutup, sehingga identitas whistleblower dilindungi. "Seluruh anggota IndonesiaLeaks bahkan tidak mengetahui identitas pelapor," kata dia.
Nawawi menjelaskan, adapun lembaga yang ikut bekerja sama dengan Indonesialeaks di antaranya LBH Pers, Indonesi Corruption Watch (ICW), Auriga, GreenPeace, dan Change.org.
Baca juga: Geledah Rumah Zumi Zola, KPK Temukan Uang dan Dokumen
Sementara itu, media yang ikut berkolaborasi yaitu CNN Indonesia, The Jakarta Post, Bisnis Indonesia, Liputan6.com, Suara.com, Jaring.id, independen.id, Tempo, dan Radio KBR.
"Informasi yang diterima dari masyarakat akan diverifikasi, dianalisa dan dipublikasi oleh sembilan media tersebut," lanjut dia.
Indonesialeaks, kata Nawawi, berharap informasi tersebut akan menjadi opini publik, memengaruhi kebijakan serta mendorong penegakan hukum agar penyelenggara negara bersikap transparan dan bertanggug jawab dalam mengelola uang negara untuk kepentingan masyarakat.