Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei: Prabowo Peringkat Atas Penantang Jokowi di PIlpres 2019

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Sigi Sebut Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi
Sigi Sebut Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi
Iklan

TEMPO.CO, JakartaLingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksikan lima kandidat calon Presiden RI paling berpotensi sebagai pesaing Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilihan Presidenatau Pilpres 2019. Keempat kandidat itu adalah Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan eks Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Keempatnya disebut sebagai kandidat calon Presiden terkuat berdasarkan popularitasnnya. Dalam surveinya yang diikuti oleh 1.200 responden, LSI Denny JA membagi para kandidat pesaing Joko Widodo ke dalam tiga divisi.

Divisi pertama yakni kandidat yang memiliki tingkat popularitas di atas 90 persen. Berdasarkan hasil survei, Prabowo adalah satu-satunya pesaing Jokowi yang menduduki divisi pertama. Sebanyak 92,5 persen responden mengaku mendukung Prabowo dalam Pilpres 2019. Sementara, sebanyak 6,9 persen responden lainnya tidak mendukung.

Baca juga: Lima Tokoh Islam Ini Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres 2019

“Dari sekian nama yang berkembang, hanya Prabowo yang popularitasnya di atas 92,5 persen,” ucap Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, di kantornya, Jakarta Timur pada Jumat, 2 Februari 2018.

Sementara, divisi kedua dengan tingkat popularitas antara 70 hingga 90 persen diisi oleh Anies dan AHY. Dalam divisi itu, popularitas Anies menyalip AHY. Sebanyak 76,7 persen responden mendukung Anies dalam Pilpres 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, sejumlah 23,1 persen responden tidak mendukung Anies. Sementara, sebanyak 71,2 persen mendukung AHY untuk maju sebagai Presiden RI selanjutnya. Sebanyak 28,2 persen responden tidak mendukung AHY dalam Pilpres 2019.

Adjie mengatakan, kemunculan nama Anies dan AHY disebabkan oleh meroketnya popularitas keduanya sejak Pilkada DKI Jakarta 2017. “Popularitas mereka meroket. Yang sebelumnya kurang dikenal, sekarang popularitas mereka melampaui ketua partai atau tokoh-tokoh lainnya,” ucap Adjie.

Baca juga: Pengamat: Calon Presiden 2019 Perlu Pertimbangkan Sentimen Agama

Kemudian, divisi ketiga dengan tingkat popularitas di antara 55 hingga 70 persen diisi oleh Gatot Nurmantyo. Popularitas Gatot mencapai angka 56,5 persen. Sebanyak 42,1 persen lainnya tidak mendukung Gatot dalam Pilpres 2019. Adjie berujar bahwa popularitas Gatot meroket berkat beberapa sentimen yang melekat kepadanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengamat Sebut Masyarakat Makin Skeptis terhadap Partai Jika PDIP Tak Jadi Oposisi

1 jam lalu

Ahli hak asasi manusia (HAM) sekaligus dosen tata negara Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Herlambang Wiratraman menjadi salah satu saksi dalam persidangan masyarakat Wadas melawan Dirjen Minerba Kementerian ESDM di PTUN Jakarta, Senin, 16 Januari 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Pengamat Sebut Masyarakat Makin Skeptis terhadap Partai Jika PDIP Tak Jadi Oposisi

Pengamat menilai kepercayaan publik terhadap partai politik akan semakin menurun bila PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo.


Respons Sekjen Gerindra Soal Dukungan Jokowi dan SBY untuk Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Presiden Jokowi memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Respons Sekjen Gerindra Soal Dukungan Jokowi dan SBY untuk Pemerintahan Prabowo

Sekjen Gerindra menilai dukungan Jokowi dan SBY menjadi kekuatan untuk menjalankan pemerintahan Prabowo-Gibran dengan optimistis.


Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

3 jam lalu

Pekerja saat membersihkan tumpahan minyak di Pantai Tanjong di Sentosa, Singapura 16 Juni 2024. Minyak juga terlihat di perairan sekitar Sister's Islands Marine Park, kawasan perlindungan laut seluas 400.000 meter persegi. REUTERS/Edgar Su
Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

Indonesia pernah menjadi pemasok pasir laut terbesar bagi Singapura. Saat ekspor pasir dihentikan, proyek reklamasi Singapura tersendat.


Jokowi Singgung Kecilnya Peluang Kerja, Ekonom: Bukti Kegagalan UU Cipta Kerja

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo ditemui di Istana Merdeka Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Singgung Kecilnya Peluang Kerja, Ekonom: Bukti Kegagalan UU Cipta Kerja

Jokowi menyoroti kemungkinan hilangnya 85 juta pekerjaan di masa mendatang. Apa kata pengamat soal hal itu?


Parade Pamit Menteri-Menteri Jokowi: Air Mata Sri Mulyani, Retno Marsudi, Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi

4 jam lalu

Sri Mulyani berbicara dalam Rapat Badan Anggaran terakhir dengan DPR, Selasa, 17 September 2024. Foto: Instagram/@smindrawati.
Parade Pamit Menteri-Menteri Jokowi: Air Mata Sri Mulyani, Retno Marsudi, Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi

Di pengujung pemerintahan, sejumlah menteri Jokowi di Kabinet Indonesia Maju mulai menyampaikan salam perpisahan pada akhir masa jabatannya.


Sederet Kasus Kebocoran Data Terbaru 6 Juta Data NPWP Diretas Bjorka, Siapa Tanggung Jawab?

8 jam lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Sederet Kasus Kebocoran Data Terbaru 6 Juta Data NPWP Diretas Bjorka, Siapa Tanggung Jawab?

Bjorka, seorang hacker, diduga bertanggung jawab atas kebocoran data 6 juta data NPWP, termasuk milik Jokowi, Gibran, Kaesang, dan pejabat lainnya.


Jokowi Menjelang Lengser: Soal Kabinet Zaken hingga akan Istirahat 2 Pekan di Solo

8 jam lalu

Presiden Joko Widodo ditemui di Istana Merdeka Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Menjelang Lengser: Soal Kabinet Zaken hingga akan Istirahat 2 Pekan di Solo

Jokowi akan lengser dari jabatannya pada 20 Oktober 2024


Eks Penyelidik KPK Lihat Pola Peretasan Bjorka Muncul Setiap Ada Isu Besar Politik

9 jam lalu

Bjorka. Istimewa
Eks Penyelidik KPK Lihat Pola Peretasan Bjorka Muncul Setiap Ada Isu Besar Politik

Tak kurang 6 juta data NPWP kena peretasan dan dijual di dark web. Eks penyelidik KPK meilhat pola kemunculan hacker Bjorka seiring isu besar politik.


Soal Ekspor Pasir Laut hasil Sedimentasi, Walhi Singgung Gestur Tak Percaya Jokowi

9 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Soal Ekspor Pasir Laut hasil Sedimentasi, Walhi Singgung Gestur Tak Percaya Jokowi

Manajer Walhi, Parid Ridwanuddin mengkritik keras sikap Presiden Jokowi ketika menyampaikan ekspor pasir laut adalah hasil sedimentasi.


Jokowi Ramai di Medsos dengan Sebutan Mulyono, Begini Muasalnya

9 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) menyapa warga saat mengunjungi Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 20 September 2024. Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi mengecek harga bahan-bahan kebutuhan pokok seperti cabai dan telur serta membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada pedagang dan warga sekitar. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Jokowi Ramai di Medsos dengan Sebutan Mulyono, Begini Muasalnya

Mulyono adalah nama kecil Presiden Joko Widodo, yang lahir pada tahun 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Surakarta. Mulyono sering sakit saat kecil.