TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksikan lima kandidat calon Presiden RI paling berpotensi sebagai pesaing Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilihan Presidenatau Pilpres 2019. Keempat kandidat itu adalah Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan eks Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Keempatnya disebut sebagai kandidat calon Presiden terkuat berdasarkan popularitasnnya. Dalam surveinya yang diikuti oleh 1.200 responden, LSI Denny JA membagi para kandidat pesaing Joko Widodo ke dalam tiga divisi.
Divisi pertama yakni kandidat yang memiliki tingkat popularitas di atas 90 persen. Berdasarkan hasil survei, Prabowo adalah satu-satunya pesaing Jokowi yang menduduki divisi pertama. Sebanyak 92,5 persen responden mengaku mendukung Prabowo dalam Pilpres 2019. Sementara, sebanyak 6,9 persen responden lainnya tidak mendukung.
Baca juga: Lima Tokoh Islam Ini Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres 2019
“Dari sekian nama yang berkembang, hanya Prabowo yang popularitasnya di atas 92,5 persen,” ucap Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, di kantornya, Jakarta Timur pada Jumat, 2 Februari 2018.
Sementara, divisi kedua dengan tingkat popularitas antara 70 hingga 90 persen diisi oleh Anies dan AHY. Dalam divisi itu, popularitas Anies menyalip AHY. Sebanyak 76,7 persen responden mendukung Anies dalam Pilpres 2019.
Sebaliknya, sejumlah 23,1 persen responden tidak mendukung Anies. Sementara, sebanyak 71,2 persen mendukung AHY untuk maju sebagai Presiden RI selanjutnya. Sebanyak 28,2 persen responden tidak mendukung AHY dalam Pilpres 2019.
Adjie mengatakan, kemunculan nama Anies dan AHY disebabkan oleh meroketnya popularitas keduanya sejak Pilkada DKI Jakarta 2017. “Popularitas mereka meroket. Yang sebelumnya kurang dikenal, sekarang popularitas mereka melampaui ketua partai atau tokoh-tokoh lainnya,” ucap Adjie.
Baca juga: Pengamat: Calon Presiden 2019 Perlu Pertimbangkan Sentimen Agama
Kemudian, divisi ketiga dengan tingkat popularitas di antara 55 hingga 70 persen diisi oleh Gatot Nurmantyo. Popularitas Gatot mencapai angka 56,5 persen. Sebanyak 42,1 persen lainnya tidak mendukung Gatot dalam Pilpres 2019. Adjie berujar bahwa popularitas Gatot meroket berkat beberapa sentimen yang melekat kepadanya.