TEMPO.CO, Bandung -Kapendam Kodam III/Siliwanti Kolonel Arh. M Desi Ariyanto mengatakan, Panglima Kodam III/Siliwangi memerintahkan anggota TNI membantu korban akibat gempa tektonik 6,1 SR yang terjadi hari ini, Selasa 23 Januari 2018.
“Semenjak ada kejadian gempa tadi siang, Pangdam Siliwangi sudah keluarkan perintah langsung anggota turun ke lapangan,” kata dia dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 23 Januari 2018.
Baca : Gempa 23 Januari 2018, Begini Kerusakan Parah di 5 Daerah
Desi mengatakan, Dandim dan Danrem yang berada di Jawa Barat dan Banten diminta mendata dampak kerusakan gempa yang terjadi siang tadi. Informasi yang terkumpul sementara dampak kerusakan akibat gempa tersebar di wilayah Jawa Barat yakni di Sukabumi, Bogor, dan Cianjur; serta di Banten di Serang, Pandeglang, dan Lebak.
Di Kota Sukabumi tercatat 25 unit rumah rusak ringan. Sementara di Kabupaten Sukabumi 12 bangunan rumah rusak. Dari dua daerah tersebut dilaporkan tidak ada korban jiwa.
"Di Bogor info terakhir ada 135 rumah rusak berat," kata Desi.
Di wilayah Banten, dampak gempa terjadi di Serang, Pandegalng, serta Lebak. Di Serang 1 rumah rusak berat, sementara di Pandegang 1 rumah dan 1 bangunan sekolah rusak.
Daerah Lebak dilaporkan mengalami kerusakan paling besar. Data yang terkumpul sementara 474 bangunan rusak terdiri dari rumah, kantor Koramil hingga masjid. Kerusakan bervariasi mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. "Korban meninggal satu orang, luka berat satu, dan luka ringan satu," kata dia.
Simak juga : Gempa Guncang Jakarta Diduga Aktivitas Sesar Cimandiri
Desi mengatakan, selain diminta mendata dampak kerusakan, anggota TNI sekaligus diminta menolong korban. "Intinya pasukan Siliwangi diminta untuk bergerak membantu," kata dia.
Desi mengatakan, anggota Kopassus juga sudah diminta turun tangan ikut menanggulangi bencana gempa tersebut. "Kalau perlu nanti dikerahkan dapur lapangan, mobil tangki dan apapun yg bisa dikerahkan untuk bantu masyarakat yang rumahnya rusak," kata dia.