TEMPO.CO, Pekalongan - Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa membawa Indonesia menjadi negeri yang makmur atau baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Syaratnya, kata dia, jika mendapatkan dukungan dari masyarakat.
"Tugas ini berat, tapi saya meyakini bila semua mendukungnya negeri ini secepatnya jadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," kata dia dalam pembukaan Muktamar XII Jatman di Pendopo Kajen, Pekalongan pada Senin, 15 Januari 2018.
Baca: Warga Pekalongan ini Tolak Sepeda, Nekad Minta Motor ke Jokowi
Luthfi mengatakan ajaran thariqah berperan untuk melahirkan rasa terima kasih kepada Allah, para rasul, dan para pendiri bangsa di dalam diri pengikutnya. Rasa terima kasih itu, kata dia, tidak cukup bila sekedar kata-kata.
"Tapi mampukah mensosialisasikannya, mengaplikasikan terima kasih itu sehingga mampu mewujudkan membantu pemerintah menciptakan negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," kata Luthfi.
Baca: Di Pekalongan, Jokowi Akan Buka Muktamar Jatman dan Bagikan KIP
Ia menuturkan thariqah mengajarkan pula untuk bersyukur kepada Allah dengan cara membangun Indonesia. Bagian dari syukur itu, salah satunya dengan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "NKRI harga mati. Ini penilaian Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah," ujarnya.
Dalam Muktamar XII Jatman ini, Presiden Jokowi hadir untuk membuka acara yang berlangsung hingga Kamis, 18 Januari 2018. Mengenakan kopiah, jas, dan sarung presiden memberikan pula sambutannya.
Presiden Jokowi tiba didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Sebelum membuka acara, presiden dan rombongan menemui sejumlah ulama setempat.