TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan keputusannya mengusung Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut). Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, partainya akan mencoba menjajaki koalisi dengan Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia untuk memuluskan langkah Djarot.
Menurut Hasto, untuk memuluskan langkah pencalonan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKPI Hendropriyono, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Berdasarkan komunikasi dengan partai-partai tersebut, maka kami meyakini bahwa kerja sama di Sumatera Utara telah memenuhi syarat untuk mengusung Pak Djarot tersebut," katanya di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.
Baca: Cerita Megawati Tunjuk Djarot Saiful untuk Pilgub Sumut
Hasto menjelaskan, pihaknya sudah memiliki nama untuk disandingkan dengan Djarot dan akan diumumkan 7 Januari mendatang. Ia enggan memberi tahu siapa namanya, hanya menyebutkan ciri-cirinya.
"Sosok yang sangat populer di kalangan orang muda, pecinta olahraga sepak bola yang luar biasa, beliau juga punya rekam jejak pendidikan yang sangat baik," tuturnya.
Bukan mudah memuluskan Djarot Saiful ke kursi gubernur. Jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah PDIP di Sumatera Utara sebanyak 16 kursi, dan masih membutuhkan 4 kursi agar bisa mendapatkan syarat minimal pencalonan 20 kursi. Jika mendapat dukungan dari Golkar 17 kursi, PKB dan PKPI masing-masing 3 kursi, koalisi akan memiliki 39 kursi dari syarat minimal 20 kursi.
Partai Golkar, PKB, dan PKPI berencana mengusung gubernur inkumben Teuku Erry Nurhadi dalam Pilgub Sumut. Namun belakangan muncul wacana dari Partai Golkar untuk mengalihkan dukungannya ke Edy Rahmayadi.
Edy Rachmayadi sendiri saat ini sudah mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, dan Partai Amanat Nasional.
AHMAD FAIZ