Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Catatan BNPB Sambut Tahun Baru, Bencana Longsor Paling Mematikan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pemukiman penduduk di lereng perbukitan yang ditinggal warga untuk menyelamatkan diri dari bahaya tanah longor susulan di desa Bengle, Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, 30 November 2017. Tim SAR Wonogiri mengatakan bahwa bencana longsor yang terjadi di beberapa titik di Wonogiri, telah menewaskan 5 orang. Tempo/Bram Selo Agung
Pemukiman penduduk di lereng perbukitan yang ditinggal warga untuk menyelamatkan diri dari bahaya tanah longor susulan di desa Bengle, Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, 30 November 2017. Tim SAR Wonogiri mengatakan bahwa bencana longsor yang terjadi di beberapa titik di Wonogiri, telah menewaskan 5 orang. Tempo/Bram Selo Agung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 2.341 bencana melanda Indonesia sepanjang tahun 2017. Bencana itu terdiri dari banjir sebanyak 787 kali; puting beliung, 716; tanah longsor, 614; kebakaran hutan dan lahan, 96; banjir dan tanah longsor, 76; kekeringan, 19; gempa bumi, 20; gelombang pasang dan abrasi, 11; dan letusan gunungapi, 2.

Bencana tersebut kemudian mengakibatkan 377 orang meninggal dan hilang, 1,005 orang luka-luka dan 3,494,319 orang mengungsi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana dengan penyumbang korban terbesar adalah longsor.

Baca : BPBD Jakarta: Jakarta Selatan dan Jakarta Timur rawan Longsor.

"156 orang tewas, 168 jiwa luka-luka, 52,930 jiwa mengungsi dan menderita, dan 7 ribu lebih rumah rusak akibat longsor selama 2017," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 29 Desember 2017.

Sutopo menjelaskan, sejak tahun 2014 hingga 2017, bencana longsor memang merupakan bencana yang paling mematikan. Menurut dia, penyebabnya adalah karena masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor level sedang hingga tinggi dengan kemampuan mitigasi yang belum memadai.

"Seringkali longsornya kecil namun menyebabkan satu keluarga meninggal dunia," katanya.

Mengikuti longsor, bencana lain yang turut menimbulkan banyak korban adalah banjir dengan 135 orang tewas, 91 jiwa luka-luka dan lebih dari 2,3 juta jiwa mengungsi serta ribuan rumah rusak. Selanjutnya, bencana puting beliung telah menyebabkan 30 jiwa tewas, 199 luka-luka, 14,901 jiwa mengungsi dan sekitar 15 ribu rumah rusak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun 2017, bencana baru bernama siklon tropis Cempaka juga lahir pada 27-29 November 2017. Siklon Cempaka telah menyebabkan bencana di 28 kabupaten dan kota di Pulau Jawa. Siklon tersebut menjadi penyebab terjadinya banjir, longsor dan puting beliung. Akibatnya, 41 orang tewas, 13 orang luka-luka dan 4,888 rumah rusak.

"Daerah yang paling terdampak adalah di Pacitan, Wonogiri, Kulon Progo dan Gunung Kidul karena berdekatan dengan posisi Siklon Tropis Cempaka," kata Sutopo.

Sepanjang tahun 2017, Indonesia juga dilanda 6.893 kali gempa dengan kekuatan lebih dari 5 skala richter sebanyak 208 kali, gempa dirasakan 573 kali, dan gempa merusak sebanyak 19 kali. Artinya, menurut Sutopo, setiap hari terjadi gempa di Indonesia rata-rata 19 kali. Dari gempa-gema tersebut, yang paling berdampak adalah gempa 6,9 skala richter di Barat Daya Tasikmalaya yang menyebabkan lebih dari 5.200 rumah rusak.

Untuk bencana dari gunung api, datang dari gunung Agung di Bali dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Gunung Sinabung yang telah ditetapkan status Awas sejak 2 Juni 2015 beberapa kali erupsi di tahun 2017. Sedangkan Gunung Agung telah berstatus awas sejak 27 November 2017 hingga sekarang.

Secara keseluruhan, bencana di tahun 2017 mengakibatkan 47,442 unit rumah rusak dengan rincian 10,457 rusak berat, 10,470 rusak sedang dan 26,515 rusak ringan. Sebanyak 365,194 unit rumah terendam banjir, dan 2.083 unit bangunan fasilitas umum rusak yang terdiri dari 1.272 unit fasilitas pendidikan, 698 unit fasilitas peribadatan dan 113 fasilitas kesehatan.

Total kerugian materi yang ditimbulkan akibat bencana di tahun 2017 mencapai puluhan triliun rupiah. Kerugian ekonomi paling besar yakni dampak dari peningkatan aktivitas vulkanik dan erupsi Gunung Agung di Bali. Sejak penetapan status Awas pada September 2017, total kerugian ekonomi diperkirakan mencapai Rp 11 triliun. Untuk sektor pariwisata di Bali sendiri, kerugian akibat erupsi Gunung Agung mencapai Rp 9 triliun.
Simak juga : Angkutan Natal dan Tahun Baru, Menhub Waspadai Lokasi Longsor

Selain itu, Siklon Tropis Cempaka menyumbang kerugian sekitar Rp 1,13 triliun, banjir Belitung Rp 338 miliar, banjir dan longsor di Lima Puluh Koto Rp 253 miliar, longsor Cianjur Rp 68 miliar. Sutopo mengatakan bencana yang terjadi di sepanjang tahun 2017 telah berpengaruh pada masyarakat terdampak dengan merosotnya perekonomian dan kesejahteraan, khususnya bagi yang mengalami bencana berulang.

Contohnya, banjir di daerah Dayeuhkolot, Baleendah dan sekitar Sungai Citarum banjir melanda masyarakat sekitar 10-15 kali setahun. Begitu juga masyarakat di sekitar Sungai Bengawan Solo, Sungai Kemuning di Madura dan lainnya yang terlanda banjir berulang. Menurut Sutopo, bencana banjir itu menyebabkan lahan pertanian terendam banjir hingga menyebabkan gagal panen.

"Petani menanam padi dengan modal hutang, yang akhirnya tidak mampu membayar hutang. Petani terpaksa hutang lagi untuk modal menanam padi berikutnya," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

19 jam lalu

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

1 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

2 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyalami anak dari pegawai Setwapres saat menggelar halal bihalal di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu 17 April 2024. Halal bihalal bersama pejabat berserta pegawai Sekretarat Wakil Presiden (Setwapres) dan awak media  itu sebagai momentum untuk mempererat silaturahmi di lingkungan Setwapres. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

Wapres Ma'ruf Amin meminta dalam penanggulangan bencana berbagai tindakan preventif penyelamatan dan rehabilitasi harus dieksekusi secara sinergi.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

4 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati Gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.