TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam atau FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin mengatakan akan melakukan demonstrasi di kantor Facebook dan Kementerian Komunikasi dan Informasi. “Sedang kami persiapkan,” katanya pada Tempo, Senin, 25 Desember 2017.
Novel beserta anggota FPI dan Alumni 212 akan menyuarakan ketidakadilan yang dilakukan Facebook yang telah memblokir akun mereka. “Kami juga meminta kepada FB agar adil, segera block akun hoax, penista agama, komunis, LGBT, juga zina,” tutur dia.
Baca juga: Kominfo: Kami Tak Perintahkan Pemblokiran Akun FPI
Selain kantor Facebook, Novel dengan para anggotanya akan bertolak ke kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi. Mereka meminta agar Jokowi Ahok Social Media Volunteer (Jasmev) tidak dilibatkan dalam menangani media atas nama pemerintah. “Informasi yang kita dapat, mereka sebagian direkrut sebagai media pemerintah,” ucap Novel.
Rencana aksi tersebut mencuat setelah akun Facebook milik FPI diblokir pada Selasa, 19 Desember 2017. Selain aksi, FPI dan Alumni 212 sudah mempersiapkan aplikasi alternatif yang akan digunakan oleh mereka.
Ada tiga aplikasi yang diwajibkan Novel digunakan oleh anggota FPI dan Alumni 212, yaitu http://android.redaksitimes.com, aplikasi tersebut kata Novel merupakan pengganti Facebook yang dapat digunakan. Selain itu, pengganti Google adalah http://geevv.com, juga http://callind.com. “Usaha anak bangsa Indonesia, walau belum sempurna, insya Allah akan terus disempurnakan,” ujar Novel.
Baca juga: Akun Diblokir, FPI Galang Gerakan Libur Pakai Medsos
Menurut Novel, ada sekitar delapan juta anggota FPI dan Alumni 212 yang akan meninggalkan Facebook, Google, dan WhatsApp. Mereka akan beralih menggunakan tiga aplikasi yang diusulkan Novel. Sebelumnya, Tempo menghubungi Novel melalui pesan singkat dari aplikasi WhatsApp. “Mulai hari ini berangsur-angsur tinggalkan FB,” kata dia.
Hingga saat ini Tempo belum berhasil meminta tanggapan Facebook terkait dengan pemblokiran akun FPI.