TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Yogyakarta dikejutkan dengan beredarnya kabar berantai di media sosial yang menyebut sedang terjadi kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua Yogyakarta, Selasa 12 Desember 2017. Namun kabar itu ternyata tidak benar alias hoax.
Presiden Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (IPMAPA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Aris Yeimo memprotes beredarnya kabar itu karena mahasiswa sedang menjalani ujian. “Ini jelas meresahkan kami, membuat kami tidak nyaman,” kata Aris Yeimo kepada Tempo.
Baca:
Terungkap di Dokumen AS, Dana dan Senjata ...
AS Buka Dokumen Soal Perjuangan ...
Pesan berantai itu berbunyi, “Breaking News, yg punya anak di Yogya silahkan di'forward! Info: Jln Kusumanegara yogyakarta sementara ini di tutup karna penghuni Asrama Irian/Simpatisan OPM ngamuk, banyak yg gak tau apa2 jadi korban. Harap hati2, usahakan hindari area tsb, yang melintas juga di pukuli..hati2 mobil banyak juga yang dirusak. Sampe sekarang belum kondusif....”
Padahal, pantauan Tempo, kondisi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara amat lengang. Pintu gerbang tidak ditutup dan jalanan ramai tanpa kemacetan. Mobil polisi Polres Kota Yogyakarta juga berpatroli melalui Jalan Kusumanegara, namun tidak sampai berhenti.
Baca juga: Dewan Adat Papua Suarakan Kemerdekaan di ...
Aris tak ingin menuduh pihak yang sengaja menyebar berita bohong itu. Aris juga tak mau menduga-duga tentang motif yang melatarbelakangi munculnya hoax itu. Ia juga ogah memikirkan apakah kabar itu terkait isu kemerdekaan Papua yang kini sedang ramai atau latar belakang lainnya. “Kami di Yogya sedang fokus ujian, tidak memikirkan soal isu-isu (di Papua) apakah terkait berita hoax ini,” ujar Aris.
Aris menuturkan pihaknya masih mempertimbangkan apakah akan memproses hukum penyebar berita hoax yang menyudutkan komunitas mahasisa Papua itu. “Kami akan koordinasi dulu dengan teman-teman di sini,“ ujarnya.
Anggota DPRD Kota Yogyakarta Emmanuel Ardi Prasetyo mengatakan juga menerima hoax soal rusuh mahasiswa Papua itu. “Setelah saya cek ternyata hoax, benar benar ngawur,” ujarnya.