TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Indo Barometer M. Qodari mengatakan survei lembaganya menyimpulkan Joko Widodo (Jokowi) memiliki elektabilitas tertinggi jika disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada pemilihan presiden 2019. Duet Jokowi dan AHY mengalahkan pasangan Jokowi dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Ketika disandingkan dengan Jokowi, 17,1 persen masyarakat memilih AHY," kata Qodari dalam diskusi dan pemaparan bertajuk “Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019?” di Hotel Century, Jakarta, Ahad, 3 Desember 2017.
Baca juga: Elektabilitas Gerindra Salip PDIP Berkat Pilkada DKI dan UU Ormas
Survei Indo Barometer dilakukan pada 15-23 November 2017 di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 1.200 orang dengan cara wawancara tatap muka serta kuesioner. Margin of error penelitian ini sebesar lebih-kurang 2,83 persen.
Menurut Qodari, persentase pemilih AHY jika disandingkan dengan Jokowi melebihi Gatot jika diduetkan dengan Jokowi sekitar 15,9 persen. Setelah AHY dan Gatot, menyusul Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebesar 9,5 persen.
Munculnya nama AHY di bursa calon wakil presiden, kata Qodari, merupakan efek dari pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Berdasarkan survei tingkat pengenalan yang dilakukan Indo Barometer, AHY memiliki persentase 64,6 persen.
Ia berada di atas Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo yang memiliki persentase tingkat pengenalan sebesar 64,3 persen. "Pencapaian ini tidak akan muncul kalau dia (AHY) tidak mencalonkan sebagai Gubenur Jakarta waktu itu," tutur Qodari.
Namun, ketika melihat bursa calon wakil presiden secara luas, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati peringkat pertama dengan 10,5 persen. Adapun AHY berada di posisi kedua dengan suara 9,6 persen. "Ini merupakan suara masyarakat, pertanyaan yang kami berikan bersifat terbuka," kata Qodari. "Sedangkam untuk cawapres yang akan mendampingi Jokowi, itu pertanyaan tertutup."