TEMPO.CO, Mojokerto - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat supaya menggunakan masker untuk mengantisipasi adanya debu vulkanik yang disebabkan meletusnya Gunung Agung di Bali.
"Saya mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menggunakan masker menyusul adanya letusan Gunung Agung tersebut," katanya saat dikonfirmasi di Mojokerto pada Minggu malam, 26 November 2017.
Baca: BNPB: Debu Erupsi Gunung Agung Mengarah ke Lombok
Sebelumnya, Pusat Data Informasi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan bahwa berdasarkan analisis abu vulkanik dari satelit Himawari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, menunjukkan bahwa sebaran abu dari letusan Gunung Agung mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok, NTB.
Khofifah menambahkan, pihaknya telah menghubungi Kepala Dinas Sosial NTB supaya menyediakan masker sebanyak-banyaknya untuk selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat. "Dan meminta kepastian supaya masyarakat mau menggunakan masker terkait dengan letusan gunung ini," ucapnya.
Ia juga meminta agar segera dilakukan persiapan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat evakuasi masyarakat setempat. "Pastikan tempat evakuasi, supaya masyarakat bisa lebih mudah menjangkaunya dan tidak mengalami kesulitan saat proses evakuasi berlangsung," ujarnya.
Baca: Gunung Agung Awas, Zona Bahaya Meluas 10 Kilometer
Pada dasarnya, ia melanjutkan, dulu di kantor balai kota disiapkan untuk evakuasi, tetapi masyarakat enggan masuk, hingga pihaknya memasang spanduk yang bertuliskan kalau lokasi tersebut bisa digunakan sebagai tempat evakuasi.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial NTB supaya kalau kantor-kantor pemerintahan yang digunakan untuk evakuasi lokasinya agak masuk, maka di depannya diberikan penanda yang intinya masyarakat bisa masuk dan menggunakannya untuk tempat evakuasi," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, kata dia, perlu dibuatkan surat keputusan darurat yang dikeluarkan oleh Gubernur NTB, sedangkan untuk Gubernur Bali sudah mengeluarkan surat itu. "Saya sudah berkomunikasi dengan bupati-bupati yang wilayahnya berdampak langsung dengan Gunung Agung, Bali, terkait dengan hal itu," ujarnya.