TEMPO.CO, Mojokerto - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan menyampaikan surat pemberitahuan tertulis kepada Presiden Joko Widodo, Senin, 27 November 2017. Surat tersebut berupa pemberitahuan ia akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur dalam pemilihan kepala dan wakil kepala daerah (pilkada) Jawa Timur 2018.
Kepastian surat tersebut dikatakan Khofifah setelah menghadiri silaturahmi dengan kiai, nyai, relawan pendukung, dan tokoh masyarakat se-Jawa Timur di kampus Institut Abdul Chalim (IAC), Mojokerto, Jawa Timur. IAC adalah salah satu unit pendidikan yang dikelola pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah KH Asep Syaifuddin Chalim, salah satu kiai pendukung Khofifah.
Baca juga: Setelah Golkar, Khofifah - Emil Dardak Segera Terima SK dari PPP
“Besok (hari ini) saya akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada Presiden,” kata Khofifah dalam acara yang berakhir pada Ahad malam, 26 November 2017, pukul 23.00 WIB, tersebut.
Surat tersebut, menurut dia, berisi pemberitahuan bahwa ia akan mengikuti proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. “Saya akan menyampaikan bahwa Demokrat dan Golkar sudah memberikan dukungan dan insya Allah saya mengikuti proses pilgub,” ujarnya.
Khofifah memastikan tidak ada kekosongan kinerja di Kementerian Sosial dalam masa pergantian pimpinan nanti. “Ini negara, ada pemerintahan, jadi tidak ada proses yang hilang.”
Menteri yang juga Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama ini mengatakan, sebelumnya, ia sudah menyampaikan secara lisan niatnya maju dalam pilkada Jawa Timur 2018 ke Jokowi.
Baca juga: Maju Cawagub Khofifah, Emil Dardak Sudah Bertemu Sekjen PDIP
Pemberitahuan secara lisan itu disampaikan setelah ada kepastian dukungan dari dua partai politik besar yang memberinya rekomendasi dukungan, yakni Partai Demokrat dan Golkar. “Setelah ada rekomendasi dukungan resmi dari Demokrat dan Golkar, secara lisan saya sudah sampaikan ke Presiden dan besok (hari ini) secara tertulis akan saya sampaikan kembali,” tutur Khofifah.