INFO JABAR-- Sekretaris Perusahaan PT Bandara Internasional Jawa Barat (PT BIJB), Wasfan W Widodo mengatakan, masyarakat Jawa Barat harus bisa menangkap peluang untuk meningkatkan perekonomian atas keberadaan Bandara internasional di Kertajati, Majalengka.
“Keberadaan BIJB menjadi penyeimbang pertumbuhan ekonomi di sana. Diharapkan pertumbuhan ekonomi di wilayah utara akan bangkit. Kalau wilayah barat lebih cepat berkembang karena memang dekat dengan Ibu Kota," kata Wasfan di Bandung, Jumat, 10 November 2017.
Baca Juga:
Hadirnya kawasan Aerocity di sekitar Bandara, beroperasinya Tol Cipali dan kelak Tol Cisumdawu serta jalur kereta api yang terkoneksi ke BIJB dipastikan akan menggerakan pekonomian di sana. Belum tenaga kerja yang terserap oleh BIJB sekitar 150 ribu orang.
BIJB diprediksi akan menyedot 2,7 juta orang ditahun pertama beroperasi. Wasfan mengharapkan, pemerintah setempat menginventarisir potensi-potensi yang akan tumbuh di sana.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Bandung Acuviarta Kartabi menuturkan, ketimpangan pertumbuhan ekonomi kawasan utara dan barat Jawa Barat akan teratasi dengan kehadiran BIJB. Selama ini pertumbuhan ekonomi di Majalengka cenderung lambat dimana IPM hanya bergerak diangka sekitar 64,55. Pergerakan ekonomi yang agresif condong ke barat dan kawasan Bandung Raya.
Baca Juga:
"Saya kira dari sisi keberadaan BIJB banyak positifnya. Bukan Majalengka saja, tapi Jawa Barat secara keseluruhan dimana akhirnya punya bandara yang representatif," ujar Acuviarta.
Dia yakin, di lima tahun pertama beroperasinya BIJB laju pertumbuhan ekonomi di sana akan naik satu sampai 1,5 persen. Dalam jangka panjang ekonomi di Majalengka akan naik lebih dari dua persen. "Masyarakat enggak usah khawatir. Orang datang ke BIJB itu potensi. Karena pengembangan kawasan sangat masif," ucapnya. (*)